medcom.id, Tangerang: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui Dirjen Pendidikan Dasar Menengah mulai menjalankan program gerakan literasi nasional. Gerakan tersebut untuk mendukung minat baca dan kreatifitas siswa.
Untuk mewujudkan gerakan literasi nasional, sekitar 986 sekolah dasar (SD) di tujuh kabupaten/kota di Banten menerima hibah 600 buku bacaan hasil kerja sama dengan USAID Prioritas sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan dasar.
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Hamid Muhammad, mengatakan, hibah buku selaras dengan program Kemendikbud dalam meningkatkan literasi pada peserta didik di tingkat sekolah.
"Tujuannya semua penduduk Indonesia gemar membaca, menulis dan dapat menyampaikan pesan dari buku yang dibacanya ke banyak orang," ucapnya, di SDN Jelupang 2, Serpong, Tangerang, Banten, Selasa (24/5/2016).
Melalui gerakan ini, lanjut Hamid, siswa diharapkan tak lagi sekedar mampu membaca tapi juga memahami dan mampu mengkritisi pesan dari isi buku.
"Mulanya dengan gemar membaca, kemudian siswa senang menulis dan memahami apa yang dibaca dan ditulis, lalu mampu mengkritisi pesan dari bacaan tulisannya apakah itu valid atau tidak," katanya.
medcom.id, Tangerang: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui Dirjen Pendidikan Dasar Menengah mulai menjalankan program gerakan literasi nasional. Gerakan tersebut untuk mendukung minat baca dan kreatifitas siswa.
Untuk mewujudkan gerakan literasi nasional, sekitar 986 sekolah dasar (SD) di tujuh kabupaten/kota di Banten menerima hibah 600 buku bacaan hasil kerja sama dengan USAID Prioritas sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan dasar.
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Hamid Muhammad, mengatakan, hibah buku selaras dengan program Kemendikbud dalam meningkatkan literasi pada peserta didik di tingkat sekolah.
"Tujuannya semua penduduk Indonesia gemar membaca, menulis dan dapat menyampaikan pesan dari buku yang dibacanya ke banyak orang," ucapnya, di SDN Jelupang 2, Serpong, Tangerang, Banten, Selasa (24/5/2016).
Melalui gerakan ini, lanjut Hamid, siswa diharapkan tak lagi sekedar mampu membaca tapi juga memahami dan mampu mengkritisi pesan dari isi buku.
"Mulanya dengan gemar membaca, kemudian siswa senang menulis dan memahami apa yang dibaca dan ditulis, lalu mampu mengkritisi pesan dari bacaan tulisannya apakah itu valid atau tidak," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)