Jayapura: Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya menemukan sejumlah hal dalam proses investigasi berbagai insiden penembakan, di Intan Jaya Papua. Demikian pula dengan Tim Independen Kemanusiaan yang diketuai Haris Azhar.
Namun, berbeda dengan TGPF, hasil investigasi tim yang beranggotakan para aktivis itu menyebut dengan detail uraian kejadian, waktu, tempat, bahkan nama-nama pelaku.
Menanggapi temuan tim independen tersebut, Ketua Tim Investigasi Lapangan TGPF, Benny Mamoto, menyatakan pihaknya memiliki data lebih lengkap. Hanya saja, TGPF tidak ingin mendahului proses hukum sebab hal itu di luar kewenangan tim.
Sejalan dengan hal itu, Kapten Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa, mengungkapkan TNI sangat menghargai rekomendasi TGPF termasuk temuan pihak lain.
Baca juga: Sejumlah Titik Area Sabuk Hijau YIA Rusak
“Sejak awal TNI mendukung keputusan pemerintah terkait hal ini dan aktif mengamankan TGPF selama tugas investigasi di lapangan,” kata Suriastawa, Senin, 2 November 2020.
Ia menegaskan TNI menjunjung tinggi proses hukum yang berlaku. Termasuk bila ternyata dari proses hukum terdapat keterlibatan oknum prajurit.
Sejak beberapa hari yang lalu, katanya, tim investigasi TNI AD telah terjun di lapangan sebagai tindak lanjut rekomendasi TGPF.
Namun Suriastawa juga mengingatkan rangkaian kejadian di Intan Jaya pada 14-18 September 2020, telah menelan lima korban jiwa yakni tiga warga sipil dan dua prajurit TNI. Seperti rekomendasi TGPF, TNI mendukung pengusutan tuntas seluruh kasus ini.
“Jangan hanya fokus pada satu kasus dan mengesampingkan kasus lain karena ini adalah satu rangkaian kejadian. Pengesampingan seluruh fakta dari rangkaian kejadian akan mengaburkan masalah paling mendasar, yaitu keberadaan gerombolan kriminal bersenjata, sumber masalah di Papua ini," tegasnya.
Jayapura: Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya menemukan sejumlah hal dalam proses investigasi berbagai insiden
penembakan, di Intan Jaya Papua. Demikian pula dengan Tim Independen Kemanusiaan yang diketuai Haris Azhar.
Namun, berbeda dengan TGPF, hasil investigasi tim yang beranggotakan para aktivis itu menyebut dengan detail uraian kejadian, waktu, tempat, bahkan nama-nama pelaku.
Menanggapi temuan tim independen tersebut, Ketua Tim Investigasi Lapangan TGPF, Benny Mamoto, menyatakan pihaknya memiliki data lebih lengkap. Hanya saja, TGPF tidak ingin mendahului proses hukum sebab hal itu di luar kewenangan tim.
Sejalan dengan hal itu, Kapten Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa, mengungkapkan TNI sangat menghargai rekomendasi TGPF termasuk temuan pihak lain.
Baca juga:
Sejumlah Titik Area Sabuk Hijau YIA Rusak
“Sejak awal TNI mendukung keputusan pemerintah terkait hal ini dan aktif mengamankan TGPF selama tugas investigasi di lapangan,” kata Suriastawa, Senin, 2 November 2020.
Ia menegaskan TNI menjunjung tinggi proses hukum yang berlaku. Termasuk bila ternyata dari proses hukum terdapat keterlibatan oknum prajurit.
Sejak beberapa hari yang lalu, katanya, tim investigasi TNI AD telah terjun di lapangan sebagai tindak lanjut rekomendasi TGPF.
Namun Suriastawa juga mengingatkan rangkaian kejadian di Intan Jaya pada 14-18 September 2020, telah menelan lima korban jiwa yakni tiga warga sipil dan dua prajurit TNI. Seperti rekomendasi TGPF, TNI mendukung pengusutan tuntas seluruh kasus ini.
“Jangan hanya fokus pada satu kasus dan mengesampingkan kasus lain karena ini adalah satu rangkaian kejadian. Pengesampingan seluruh fakta dari rangkaian kejadian akan mengaburkan masalah paling mendasar, yaitu keberadaan gerombolan kriminal bersenjata, sumber masalah di Papua ini," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)