?Bupati Lembata, Eliazer Yentji Sunur memperpanjang status tanggap darurat hingga 26 Desember 2020. MI/Alexander
?Bupati Lembata, Eliazer Yentji Sunur memperpanjang status tanggap darurat hingga 26 Desember 2020. MI/Alexander

Tanggap Darurat Erupsi Ile Lewotolok Diperpanjang

Media Indonesia.com • 17 Desember 2020 19:12
Lembata: Total 7.274 pengungsi erupsi Gunung Ile Lewotolok bakal merayakan Natal di Posko Pengungsian. Pasalnya, Pemerintah Kabupaten Lembata memperpanjang masa tanggap darurat. 
 
"Masa tanggap darurat hingga 26 Desember 2020," kata Bupati Lembata, Eliazer Yentji Sunur, melansir Media Indonesia, Kamis, 17 Desember 2002.
 
Eliazer mengeluarkan SK No: 621 Tahun 2020, tentang Perpanjangan Penetapan status tanggap darurat, penanggulangan bencana erupsi Gunung Ile Lewotolok, di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur tahun 2020.

Dalam SK tersebut, perpanjangan Status Tanggap Darurat penanggulangan bencana erupsi Ile Lewotolok, ditetapkan mulai 13 Desember hingga 26 Desember 2020. Surat keputusan yang ditandatangani Bupati Lembata, Eliazer Yentji Sunur, pada 12 Desember 2020. 
 
Baca: 15 Ribu Jiwa Enggan Mengungsi dari Erupsi Gunung Ile Lewotolok
 
Dalam surat itu juga menugaskan kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah, selaku pelaksana kegiatan penanganan kegiatan tanggap darurat bencana erupsi Gunung Ile Lewotolok. 
 
Sementara itu, Kepala Pos Pemantau Gunung Api Ile Lewotolok, Stanis Arakian, mengatakan aktivitas Gunung Ile Lewotolok, didominasi gempa letusan dan gempa hembusan. Dalam sehari, jumlah letusan yang disertai gemuruh bisa mencapai 19 kali dalam skala kecil.
 
"Ini semua gempa permukaan. Yang kita khawatirkan adalah gempa dangkal dan dalam. Secara umum, aktivitas vulkanis Gunung Ile Lewotolok cenderung menurun, walaupun frekuensi letusannya memang tinggi, namun skalanya kecil," ujar Stanis. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan