Lumajang: Sebagian besar warga di kaki Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, telah kembali ke rumah masing-masing dari pos pengungsian. Pasalnya, gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (Mdpl) itu tengah mengalami penurunan aktivitas vulkanis.
Kabid Penanggulangan Bencana dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi, mengatakan personel gabungan penanggulangan bencana tetap siaga. Meskipun, imbuh dia, sebagian besar pengungsi telah pulang ke rumah masing-masing,
"Sekarang pengungsi masih pulang ke rumah masing-masing cuma tetap kita tempatkan di titik-titik yang rawan itu ada petugas kita beserta armadanya. Sewaktu-waktu kalau kondisi enggak memungkinkan mereka kita evakuasi," katanya, Minggu, 6 Desember 2020.
Wawan menambahkan, pos pengungsian masih tetap disiagakan hingga kini. Hal itu mengingat situasi Gunung Semeru belum sepenuhnya kembali normal.
"Lokasi pengungsi tetap ada karena semua potensi tetap ada. Kalau total warga di kaki Gunung Semeru ada banyak," imbuhnya.
Baca: BNPB Minta Jalur Evakuasi di Gunung Semeru Segera Dibangun
Pihaknya sebelumnya telah mendata kawasan yang terbilang rentan di kaki Gunung Semeru di Lumajang. Ada empat kecamatan yang menjadi perhatian, yakni Pronojiwo, Candipuro, Pakujambe, dan Senduro.
"Kalau posisi Semeru masih berstatus waspada nggak terlalu banyak desa. Kalau posisinya siaga apalagi awas itu bisa empat kecamatan," tegasnya.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) menyalurkan 10 tabung LPG Bright Gas kemasan 5.5 kilogram, 9 boks masker medis, dan 50 buah masker kain kepada Dapur Umum yang didirikan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Lumajang setelah erupsi Gunung Semeru, Selasa 1 Desember 2020 lalu. Bright Gas tersebut akan terus di isi ulang selama dapur umum masih diperlukan.
Unit Manager Communication & CSR MOR V Jatimbalinus, Deden Mochammad Idhani, mengatakan bantuan diberikan ke dapur umum Dinsos Lumajang di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, yang merupakan salah satu lokasi pengungsian erupsi Gunung Semeru.
Deden mengaku tabung Bright Gas yang diberikan merupakan bentuk kepedulian Pertamina atas bencana alam yang terjadi di Gunung Semeru.
"Gotong royong dan bahu-membahu dalam menanggulangi bencana merupakan kewajiban setiap warga negara, untuk saling membantu sesama mengurangi beban masyarakat yang terdampak," katanya.
Baca: Petugas Siaga di Sepanjang Sungai Antisipasi Lahar Semeru
Sejak Gunung Semeru erupsi, Dinas Sosial Kabupaten Lumajang mulai mendistribusikan bahan kebutuhan pokok ke dapur umum yang berada di wilayah pengungsian. Nantinya, dapur umum ini akan berfungsi untuk melayani kebutuhan makanan kepada para pengungsi.
"Sampai saat ini juga, Pertamina terus berkoordinasi dengan BNPB dan BPBD serta Pemda setempat untuk membantu pengungsi yang terdampak akibat erupsi Semeru. Upaya yang dilakukan dengan Pemda dan Instansi terkait juga merupakan wujud bakti BUMN untuk hadir bersama masyarakat," jelasnya.
Sementara itu, Camat Pronojiwo, Abdullah, menyampaikan terima kasih kepada Pertamina. Bantuan ini diakuinya akan akan sangat bermanfaat bagi para pengungsi.
"Terima kasih kami sampaikan kepada Pertamina, tentunya bantuan ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang terdampak dari erupsi Gunung Semeru, tentunya Bright Gas ini dapat menyokong kegiatan di dapur umum sebagai tempat pengungsian di Desa Situpurang," katanya.
Lumajang: Sebagian besar warga di kaki
Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, telah kembali ke rumah masing-masing dari pos pengungsian. Pasalnya, gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (Mdpl) itu tengah mengalami penurunan aktivitas vulkanis.
Kabid Penanggulangan Bencana dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi, mengatakan personel gabungan penanggulangan bencana tetap siaga. Meskipun, imbuh dia, sebagian besar pengungsi telah pulang ke rumah masing-masing,
"Sekarang pengungsi masih pulang ke rumah masing-masing cuma tetap kita tempatkan di titik-titik yang rawan itu ada petugas kita beserta armadanya. Sewaktu-waktu kalau kondisi enggak memungkinkan mereka kita evakuasi," katanya, Minggu, 6 Desember 2020.
Wawan menambahkan, pos pengungsian masih tetap disiagakan hingga kini. Hal itu mengingat situasi Gunung Semeru belum sepenuhnya kembali normal.
"Lokasi pengungsi tetap ada karena semua potensi tetap ada. Kalau total warga di kaki Gunung Semeru ada banyak," imbuhnya.
Baca: BNPB Minta Jalur Evakuasi di Gunung Semeru Segera Dibangun
Pihaknya sebelumnya telah mendata kawasan yang terbilang rentan di kaki Gunung Semeru di Lumajang. Ada empat kecamatan yang menjadi perhatian, yakni Pronojiwo, Candipuro, Pakujambe, dan Senduro.
"Kalau posisi Semeru masih berstatus waspada nggak terlalu banyak desa. Kalau posisinya siaga apalagi awas itu bisa empat kecamatan," tegasnya.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) menyalurkan 10 tabung LPG Bright Gas kemasan 5.5 kilogram, 9 boks masker medis, dan 50 buah masker kain kepada Dapur Umum yang didirikan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Lumajang setelah erupsi Gunung Semeru, Selasa 1 Desember 2020 lalu. Bright Gas tersebut akan terus di isi ulang selama dapur umum masih diperlukan.
Unit Manager Communication & CSR MOR V Jatimbalinus, Deden Mochammad Idhani, mengatakan bantuan diberikan ke dapur umum Dinsos Lumajang di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, yang merupakan salah satu lokasi pengungsian erupsi Gunung Semeru.
Deden mengaku tabung Bright Gas yang diberikan merupakan bentuk kepedulian Pertamina atas bencana alam yang terjadi di Gunung Semeru.
"Gotong royong dan bahu-membahu dalam menanggulangi bencana merupakan kewajiban setiap warga negara, untuk saling membantu sesama mengurangi beban masyarakat yang terdampak," katanya.
Baca: Petugas Siaga di Sepanjang Sungai Antisipasi Lahar Semeru
Sejak Gunung Semeru erupsi, Dinas Sosial Kabupaten Lumajang mulai mendistribusikan bahan kebutuhan pokok ke dapur umum yang berada di wilayah pengungsian. Nantinya, dapur umum ini akan berfungsi untuk melayani kebutuhan makanan kepada para pengungsi.
"Sampai saat ini juga, Pertamina terus berkoordinasi dengan BNPB dan BPBD serta Pemda setempat untuk membantu pengungsi yang terdampak akibat erupsi Semeru. Upaya yang dilakukan dengan Pemda dan Instansi terkait juga merupakan wujud bakti BUMN untuk hadir bersama masyarakat," jelasnya.
Sementara itu, Camat Pronojiwo, Abdullah, menyampaikan terima kasih kepada Pertamina. Bantuan ini diakuinya akan akan sangat bermanfaat bagi para pengungsi.
"Terima kasih kami sampaikan kepada Pertamina, tentunya bantuan ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang terdampak dari erupsi Gunung Semeru, tentunya Bright Gas ini dapat menyokong kegiatan di dapur umum sebagai tempat pengungsian di Desa Situpurang," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)