Sumenep: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur mendistribusikan air bersih ke daerah yang mengalami kekeringan dampak musim kemarau. Sebanyak 29 desa mendapat kiriman air bersih.
"Kita sudah melakukan pengiriman air bersih kepada daerah terdampak kekeringan. Kita kirim sesuai kebutuhan," kata Kepala BPBD Kabupaten Sumenep, Abd Rahman Riadi, Kamis, 15 Oktober 2020.
Dia menyebutkan, ada 29 desa yang menjadi sasaran pengiriman air bersih. Puluhan desa itu di Kecamatan Pasongsongan, Batuputih, Talango, Tubaru, Ganding, Batang-Batang dan Saronggi.
"Puluhan desa yang kita kirim air bersih sebelumnya mengajukan bantuan ke kita. Kemudian kita tingdaklanjuti dengan pengajuan anggaran menggunakan belanja tidak terduga," jelasnya.
Baca: 99 Desa di Demak Mulai Alami Kekeringan
Dia melanjutkan, dalam realisasi di lapangan, penyaluran air bersih akan dilakukan hingga akhir Oktober. Sebab menurut prakiraan BMKG, awal November masuk musim penghujan.
Dia menyatakan, meski prakiraan musim penghujan terjadi awal November, antisipasi terus dilakukan. Pihaknya bakal menggunakan anggaran belanja tidak terduga pemerintah daerah untuk pemenuhan air bersih bagi masyarakat.
"Jika musim kemarau berlangsung lebih lama, BPBD akan kembali mengajukan penggunaan anggaran belanja tidak terduga," tukasnya.
Sumenep: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur mendistribusikan
air bersih ke daerah yang mengalami kekeringan dampak musim kemarau. Sebanyak 29 desa mendapat kiriman air bersih.
"Kita sudah melakukan pengiriman air bersih kepada daerah terdampak kekeringan. Kita kirim sesuai kebutuhan," kata Kepala BPBD Kabupaten Sumenep, Abd Rahman Riadi, Kamis, 15 Oktober 2020.
Dia menyebutkan, ada 29 desa yang menjadi sasaran pengiriman air bersih. Puluhan desa itu di Kecamatan Pasongsongan, Batuputih, Talango, Tubaru, Ganding, Batang-Batang dan Saronggi.
"Puluhan desa yang kita kirim air bersih sebelumnya mengajukan bantuan ke kita. Kemudian kita tingdaklanjuti dengan pengajuan anggaran menggunakan belanja tidak terduga," jelasnya.
Baca: 99 Desa di Demak Mulai Alami Kekeringan
Dia melanjutkan, dalam realisasi di lapangan, penyaluran air bersih akan dilakukan hingga akhir Oktober. Sebab menurut prakiraan BMKG, awal November masuk musim penghujan.
Dia menyatakan, meski prakiraan musim penghujan terjadi awal November, antisipasi terus dilakukan. Pihaknya bakal menggunakan anggaran belanja tidak terduga pemerintah daerah untuk pemenuhan air bersih bagi masyarakat.
"Jika musim kemarau berlangsung lebih lama, BPBD akan kembali mengajukan penggunaan anggaran belanja tidak terduga," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)