Gunung Raung mengeluarkan abu vulkanik. Foto: Antara/Budi Candra Setya
Gunung Raung mengeluarkan abu vulkanik. Foto: Antara/Budi Candra Setya

Bahaya Abu Vulkanis, Warga Banyuwangi Diimbau Tak Keluar Rumah

Amaluddin • 08 Februari 2021 16:09
Banyuwangi: Warga Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah untuk sementara. Lantaran ketinggian kolom debu vilkanik erupsi Gunung Raung mencapai 2.000 meter dari puncak kawah.
 
"Karena bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), sakit tenggorokan, iritasi mata, hingga luka pada kornea," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyuwangi, Widji Lestariono, di Banyuwangi, Senin, 8 Februari 2021.
 
Rio -sapaan akrabnya- meminta masyarakat juga memakai masker berlapis dan penutup wajah ketika keluar rumah. Sebab, abu vulkanis mengandung sejumlah partikel seperti silika, kalium, natrium, besi, serta nikel.

"Secara kasar, abu vulkanik itu seperti abu semen, berupa batuan kecil dan halus, yang terlempar ke atas saat terjadi erupsi gunung api," ujarnya.
 
Baca: Gunung Raung Erupsi, Bandara Banyuwangi Kembali Ditutup
 
Abu vulkanis terbentuk dari material berupa potongan kecil batuan bergigi, mineral, dan kaca vulkanik. Ketika gas dalam ruang magma mulai menyebar, kata Rio, gas tersebut akan mendorong magma yang terdiri dari silika dan gas keluar dari perut gunung berapi.
 
Saat terjadi ledakan, kata dia, magma yang keluar di udara akan mendingin dan membeku, menjadi batuan vulkanik dan pecahan kaca. Inilah yang berbahaya.
 
"Kalau masuk ke mata kita, dan mengenai kornea, bisa menimbulkan luka goresan di kornea kita. Ini bisa menyebabkan penglihatan kabur. Oleh karenanya, bila terlanjur abu vulkanik masuk ke mata, jangan langsung dikucek. Tapi, langsung bersihkan dengan air yang mengalir. Kalau memungkinkan dengan boor water," ujarnya.
 
Bahaya lainnya adalah gangguan pernapasan. Menghirup abu vulkanik dapat merusak kesehatan manusia, karena aerosol berbahaya dan gas beracun yang membentuk abu dapat mengiritasi paru-paru. Gejala pernapasan (jangka pendek) yang dirasakan adalah hidung beringus, sakit tenggorokan/batuk, sesak napas, hingga asma bisa kambuh
 
Baca: Semburan Abu Vulkanis Gunung Raung Capai 2.000 Meter
 
"ISPA ini yang biasanya banyak ditemui saat terjadi erupsi gunung. Bila mengalami sesak nafas, segera ke layanan kesehatan terdekat. Agar segera mendapat pertolongan awal," kata Rio.
 
Seperti diketahui, sejak Kamis, 21 Januari 2021 Gunung Raung erupsi. Status gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Jember dan Bondowoso ini naik satu level dari normal (level I) menjadi waspada (level II).
 
Berdasar pengamatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi, sebaran abu vulkanik jika dilihat dari prakiraan sebaran abu vulkanik yaitu VAAC (Volcanic Ash Advisory Center) Darwin, tinggi abu vulkanik Gunung Raung mencapai 18.000 kaki atau 6 km dari permukaan laut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan