Indragiri Hulu: Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, mewaspadai longsor akibat abrasi Indragiri agar tidak menimbulkan kerusakan lingkungan.
Bupati Indragiri, Rezita Meylani Yopi, mengatakan hal ini juga harus menjadi perhatian semua pihak guna mengantisipasi longsor di tebing sungai.
"Daerah rawan longsor akibat terkikis sungai terutama dari Kecamatan Batang Peranap hingga Kecamatan Kuala Cinaku," kata Rezi di Rengat, Minggu, 20 Maret 2022.
Baca: Longsor, KA Lintas Stasiun Pohgajih-Kesamben Terganggu
Dia menjelaskan untuk mengantisipasi itu akan melakukan gerakan penanaman sejuta pohon di sekitar daerah aliran sungai.
Pohon yang akan ditanam tersebut selain bermanfaat sebagai pelindung juga bisa menghasilkan buah atau yang lainnya. "Olehnya, pohonnya juga harus bermanfaat bagi masyarakat," jelasnya.
Rencana penanaman pohon tersebut adalah menindaklanjuti penelusuran sepanjang Sungai Indragiri beberapa waktu lalu. Saat itu tim survei mendapati puluhan titik rawan longsor yang perlu perhatian serius agar abrasi tidak terus terjadi.
Sebelumnya Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Indragiri Hulu, Bobby Maulianto, menjabarkan perubahan daerah aliran Sungai Indragiri terjadi akibat perubahan garis sempadan sungai yang disebabkan oleh alur sungai yang berkelok sehingga mengakibatkan abrasi.
Abrasi tersebut turut mempengaruhi tingkat kerusakan infrastruktur seperti jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, bangunan pendidikan, pemukiman warga dan fasilitas lainnya.
"Olehnya, hal ini harus dicegah supaya tidak bertambah parah dengan keterlibatan semua pihak termasuk masyarakat," ungkap Bobby.
Indragiri Hulu: Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, mewaspadai
longsor akibat abrasi Indragiri agar tidak menimbulkan kerusakan lingkungan.
Bupati Indragiri, Rezita Meylani Yopi, mengatakan hal ini juga harus menjadi perhatian semua pihak guna mengantisipasi longsor di tebing sungai.
"Daerah rawan longsor akibat terkikis sungai terutama dari Kecamatan Batang Peranap hingga Kecamatan Kuala Cinaku," kata Rezi di Rengat, Minggu, 20 Maret 2022.
Baca:
Longsor, KA Lintas Stasiun Pohgajih-Kesamben Terganggu
Dia menjelaskan untuk mengantisipasi itu akan melakukan gerakan penanaman sejuta pohon di sekitar daerah aliran sungai.
Pohon yang akan ditanam tersebut selain bermanfaat sebagai pelindung juga bisa menghasilkan buah atau yang lainnya. "Olehnya, pohonnya juga harus bermanfaat bagi masyarakat," jelasnya.
Rencana penanaman pohon tersebut adalah menindaklanjuti penelusuran sepanjang Sungai Indragiri beberapa waktu lalu. Saat itu tim survei mendapati puluhan titik rawan longsor yang perlu perhatian serius agar abrasi tidak terus terjadi.
Sebelumnya Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Indragiri Hulu, Bobby Maulianto, menjabarkan perubahan daerah aliran Sungai Indragiri terjadi akibat perubahan garis sempadan sungai yang disebabkan oleh alur sungai yang berkelok sehingga mengakibatkan abrasi.
Abrasi tersebut turut mempengaruhi tingkat kerusakan infrastruktur seperti jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, bangunan pendidikan, pemukiman warga dan fasilitas lainnya.
"Olehnya, hal ini harus dicegah supaya tidak bertambah parah dengan keterlibatan semua pihak termasuk masyarakat," ungkap Bobby.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
