Taman Alun Kapuas yang berada di pinggir Sungai Kapuas Pontianak. ANTARA/Indra Budi Santoso
Taman Alun Kapuas yang berada di pinggir Sungai Kapuas Pontianak. ANTARA/Indra Budi Santoso

Pemkot Pontianak Siapkan Rencana Adaptasi dan Mitigasi Bencana

Antara • 15 Juni 2022 14:20
Pontianak: Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat, melalui Kelompok Kerja Perubahan Iklim yang dibentuk pada Januari 2022, menyiapkan rencana aksi untuk adaptasi dan mitigasi bencana.
 
"Pembahasan mengenai rencana aksi tersebut, dilakukan pada Juli mendatang, bersamaan dengan diadakannya pelatihan tahap kedua bagi anggota kelompok kerja," kata Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappeda Kota Pontianak, Eko Prihandono, di Pontianak, Rabu, 15 Juni 2022.
 
Baca: BMKG Ajak Insinyur Indonesia Kolaborasi Hadapi Ancaman Bencana

Dia mengatakan kelompok kerja tersebut dibentuk berdasarkan Keputusan Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono No. 40/BAPPEDA/TAHUN 2022 tentang Pembentukan Kelompok Kerja Perubahan Iklim Kota Pontianak, menyusul adanya Program Global Covenant of Mayors (GCoM) Asia Project.
 
Pontianak bersama tiga kota lain di Indonesia, yakni Tangerang, Medan dan Minahasa Utara, terpilih menjadi kota percontohan program GCoM Asia di Indonesia sesuai surat United Cities and Local Governments Asia Pasific (UCLG ASPAC/Serikat Perkotaan dan Pemerintahan Kawasan Asia Pasifik) Nomor 798/PROG-SG/XII/2021.
 
Menurut dia Kota Pontianak dipilih menjadi percontohan pelaksanaan Program GCoM Asia di Indonesia, karena dinilai memiliki perhatian terhadap perubahan iklim yang dituangkan dalam visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2020-2024, yakni Pontianak Kota Khatulistiwa berwawasan lingkungan, cerdas dan bermartabat.
 
"Berwawasan lingkungan memiliki maksud bahwa aspek lingkungan merupakan hal penting dalam setiap pembangunan di Kota Pontianak menuju kota yang bersih, hijau dan teduh," jelasnya.
 
Eko menambahkan hal itu menjadi nilai plus bagi Pontianak sebagai salah satu kota percontohan Program GCoM.
 
Menurut dia dalam pelatihan tahap dua Juli mendatang akan dikumpulkan masukan dan informasi terkait persoalan pembangunan berwawasan lingkungan, sehingga ditemukan rencana aksi apa saja yang dapat dilaksanakan terkait adaptasi dan mitigasi bencana di Pontianak.
 
Peserta pelatihan terdiri atas 10 anggota Kelompok Kerja Adaptasi Iklim dan 10 anggota Kelompok Kerja Mitigasi Iklim. Mereka terdiri atas akademisi, aparatur sipil negara (ASN), pemerhati lingkungan dan media. Sedangkan untuk pemateri pelatihan adalah tenaga ahli yang didatangkan oleh UCLG ASPAC.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan