Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Dani Ramdan menjelaskan, pada 2016 tercatat 500 bencana di wilayahnya.
"Naik ke 1.200 tahun 2017, lalu 1.500 tahun 2018," katanya, Jumat, 31 Desember 2021.
Tidak sampai di situ, tambah Dani, sepanjang 2021, terdapat 2.400 peristiwa bencana di Jawa Barat. "Sehari bisa 5-6 kali."
Berdasarkan datanya, mayoritas bencana di wilayahnya adalah longsor dan banjir. "Semua wilayah di kita (Jawa Barat) lengkap, hampir semua ada potensi bencana," kata dia.
Penambahan jumlah bencana ini pun, lanjutnya, terjadi karena dimasukannya kebakaran ke dalam data kebencanaan di BPBD. Sebelumnya, kejadian itu masuk ke dalam dinas pemadam kebakaran masing-masing kabupaten/kota.
Baca juga: Menutup 2021, Vaksinasi Covid-19 di Medan Capai 83%
Lebih lanjut, Dani katakan pihaknya sudah menyusun peta kebencanaan di Jawa Barat. Bahkan, pemetaan ini pun sudah dimasukkan ke dalam rencana tata ruang dan wilayah (RTRW).
Berdasarkan hasil tersebut, menurutnya Kabupaten Bogor menjadi wilayah yang paling berpotensi bencana. "Potensi bencananya longsor dan banjir," terang dia.
Meski begitu, Kabupaten Garut dan Cianjur menjadi daerah yang memiliki risiko bencana yang tinggi.
"Dalam indeks risiko bencana itu ada unsur bahaya, kerentanan dari sosial ekonomi, kemiskinan, pendidikan rendah, infrastruktur kurang. Lalu kapasitas daerah. Bogor meski paling banyak potensi bencananya, tapi kapasitas wilayahnya bagus seperti kemampuan APBD dan infrastruktur," papar Dani.
Disinggung berapa kebutuhan ideal anggaran untuk penanggulangan bencana, menurut dia kemampuan wilayah Jawa Barat masih tergolong rendah.
"Idealnya Rp100 sampai Rp500 miliar. Sekarang hanya Rp30 miliar," imbuh dia. (Bayu Anggoro)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id