medcom.id, Pontianak: Puluhan anak warga mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) membutuhkan perhatian. Mereka sakit lantaran dievakuasi dari barak di Mempawah, Kalimantan Barat, dalam kondisi hujan-hujanan.
Proses evakuasi berlangsung pada Selasa sore 19 Januari 2016. Polisi mengevakuasi 749 warga dari barak di Desa Motong, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah.
Sebanyak 12 bus dan 6 dump truk membawa mereka ke Markas Perbekalan dan Angkutan Kodam (Bekangdam) XII Tanjungpura, Kabupaten Kubu Raya. Selama dua jam perjalanan, anak-anak dalam kondisi basah kuyup di dalam bus maupun truk. Mereka menahan dingin di pelukan orangtua masing-masing.
Kondisi itu mengakibatkan beberapa anak warga eks-Gafatar sakit. Dari pantauan Metrotv, beberapa balita terserang flu.
"Beberapa anak lain juga diare," kata Aji, perwakilan warga eks-Gafatar, di Bekangdam Tanjungpura, Rabu (20/1/2016).
Aji menjelaskan, mereka berasal dari luar Kalimantan Barat. Sebelum berangkat ke Kalimantan, mereka sudah menjual aset. Sehingga mereka tak punya rumah.
Mereka juga tak bisa kembali ke Mempawah karena penolakan warga setempat. Lantaran itu, Aji meminta pemerintah daerah mempertimbangkan keresahan mereka. Aji juga meminta pemerintah menyediakan daerah baru untuk tempat tinggal mereka.
Mereka diusir dari Mempawah karena warga setempat menolak kehadiran kelompok eks-Gafatar. Kehadiran mereka membuat warga resah. Sehingga warga meminta kelompok tersebut angkat kaki dari Mempawah. Warga juga membakar barak eks-Gafatar di Desa Motong.
medcom.id, Pontianak: Puluhan anak warga mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) membutuhkan perhatian. Mereka sakit lantaran dievakuasi dari barak di Mempawah, Kalimantan Barat, dalam kondisi hujan-hujanan.
Proses evakuasi berlangsung pada Selasa sore 19 Januari 2016. Polisi mengevakuasi 749 warga dari barak di Desa Motong, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah.
Sebanyak 12 bus dan 6 dump truk membawa mereka ke Markas Perbekalan dan Angkutan Kodam (Bekangdam) XII Tanjungpura, Kabupaten Kubu Raya. Selama dua jam perjalanan, anak-anak dalam kondisi basah kuyup di dalam bus maupun truk. Mereka menahan dingin di pelukan orangtua masing-masing.
Kondisi itu mengakibatkan beberapa anak warga eks-Gafatar sakit. Dari pantauan
Metrotv, beberapa balita terserang flu.
"Beberapa anak lain juga diare," kata Aji, perwakilan warga eks-Gafatar, di Bekangdam Tanjungpura, Rabu (20/1/2016).
Aji menjelaskan, mereka berasal dari luar Kalimantan Barat. Sebelum berangkat ke Kalimantan, mereka sudah menjual aset. Sehingga mereka tak punya rumah.
Mereka juga tak bisa kembali ke Mempawah karena penolakan warga setempat. Lantaran itu, Aji meminta pemerintah daerah mempertimbangkan keresahan mereka. Aji juga meminta pemerintah menyediakan daerah baru untuk tempat tinggal mereka.
Mereka diusir dari Mempawah karena warga setempat menolak kehadiran kelompok eks-Gafatar. Kehadiran mereka membuat warga resah. Sehingga warga meminta kelompok tersebut angkat kaki dari Mempawah. Warga juga membakar barak eks-Gafatar di Desa Motong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)