medcom.id, Mempawah: Ratusan kepala keluarga yang mengklaim sebagai mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) bersiap-siap meninggalkan barak di Desa Motong, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Polres Kabupaten Mempawah menurunkan 150 anggota bersenjata lengkap untuk mengamankan barak eks-Gafatar tersebut.
"Intinya kami bersiap direlokasi. Tapi masih menunggu arahan dari koordinator kelompok," kata Dani di Desa Motong, Selasa (19/1/2016).
Dani merupakan warga asal Lamongan, Jawa Timur. Ia tinggal di barak bersama istri dan dua anak mereka.
Dani bersama kepala keluarga lain kini mengemasi barang-barang. Mereka bersiap meninggalkan barak.
(Mobil dalmas bersiap angkut kelompok eks-Gafatar ke lokasi baru di Kabupaten Mempawah, Metrotv - Nasir Putra)
Polres menyiagakan satu truk Dalmas untuk membawa mereka ke lokasi baru. Pemerintah kabupaten juga menyediakan sejumlah bus untuk mengangkut mereka. Hanya, dari pantauan Metrotv, hingga berita ini dimuat, belum ada informasi mengenai lokasi baru untuk mereka.
Informasi yang didapat Metrotv menyebutkan 749 kepala keluarga menempati lahan seluas 43 hektare di Desa Motong sejak empat bulan lalu. Sebanyak 14 barak menjadi tempat tinggal mereka. Satu barak terdiri dari empat kamar. Satu keluarga menempati tiap kamar.
Selain Desa Motong, sejumlah kelompok juga menempati lahan di Desa Pasir. Keberadaan mereka mendapat penolakan dari warga setempat.
Bupati Ria Norsan pun mengajak kelompok tersebut berdiskusi mengenai penolakan warga pada Senin 18 Januari 2016. Sekumpulan warga lantas menyerang Kantor Bupati Mempawah. Mereka menuntut kelompok eks-Gafatar angkat kaki dari kabupaten tersebut.
Bupati meminta warga bubar. Tapi warga menolak lalu membakar mobil yang diduga milik mantan anggota Gafatar. Polisi dan TNI lalu mengambil alih pengamanan agar serangan tak berlanjut.
medcom.id, Mempawah: Ratusan kepala keluarga yang mengklaim sebagai mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) bersiap-siap meninggalkan barak di Desa Motong, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Polres Kabupaten Mempawah menurunkan 150 anggota bersenjata lengkap untuk mengamankan barak eks-Gafatar tersebut.
"Intinya kami bersiap direlokasi. Tapi masih menunggu arahan dari koordinator kelompok," kata Dani di Desa Motong, Selasa (19/1/2016).
Dani merupakan warga asal Lamongan, Jawa Timur. Ia tinggal di barak bersama istri dan dua anak mereka.
Dani bersama kepala keluarga lain kini mengemasi barang-barang. Mereka bersiap meninggalkan barak.
(Mobil dalmas bersiap angkut kelompok eks-Gafatar ke lokasi baru di Kabupaten Mempawah, Metrotv - Nasir Putra)
Polres menyiagakan satu truk Dalmas untuk membawa mereka ke lokasi baru. Pemerintah kabupaten juga menyediakan sejumlah bus untuk mengangkut mereka. Hanya, dari
pantauan Metrotv, hingga berita ini dimuat, belum ada informasi mengenai lokasi baru untuk mereka.
Informasi yang didapat
Metrotv menyebutkan 749 kepala keluarga menempati lahan seluas 43 hektare di Desa Motong sejak empat bulan lalu. Sebanyak 14 barak menjadi tempat tinggal mereka. Satu barak terdiri dari empat kamar. Satu keluarga menempati tiap kamar.
Selain Desa Motong, sejumlah kelompok juga menempati lahan di Desa Pasir. Keberadaan mereka mendapat penolakan dari warga setempat.
Bupati Ria Norsan pun mengajak kelompok tersebut berdiskusi mengenai penolakan warga pada Senin 18 Januari 2016. Sekumpulan warga lantas menyerang Kantor Bupati Mempawah. Mereka menuntut kelompok eks-Gafatar angkat kaki dari kabupaten tersebut.
Bupati meminta warga bubar. Tapi warga menolak lalu membakar mobil yang diduga milik mantan anggota Gafatar. Polisi dan TNI lalu mengambil alih pengamanan agar serangan tak berlanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)