Cianjur: Belasan orang jemaah salat Id di Lapangan Prawatasari, Cianjur, Jawa Barat, menjalani rapid test karena bersuhu badan tinggi. Namun, hasil rapid test menunjukan nonreaktif covid-19 (korona) tetap dianjurkan menerapkan protokol kesehatan.
Kepala Puskesmas Cianjur, Gusnadi Rama mengatakan pihaknya telah menempatkan petugas medis di pintu masuk Lapangan Prawatasi . Petugas memeriksa suhu tubuh dan membagikan masker bagi jamaah yang tidak mengunakan.
"Saat dilakukan pemeriksaan suhu tubuh, ada 12 orang yang suhu tubuhnya tinggi, sehingga kami langsung melakukan tes cepat terhadap jamaah tersebut. Hasilnya nonreaktif, sebagian besar karena kurang tidur dan kondisi kesehatan yang sedikit terganggu," kata Gusnadi di Cianjur, Minggu, 24 Mei 2020.
Meskipun diperbolehkan tetap melakukan salat Id, jemaah tersebut dipisahkan barisannya dari jemaah lainnya, sebagai upaya antisipasi. Usai salat, mereka diminta banyak istirahat dan menerapkan pola hidup sehat agar terhindar dari penyakit dan virus berbahaya termasuk Corona.
Untuk pelaksanaan salat Id di lapangan yang menjadi pusat berkumpulnya warga dari berbagai kelurahan dengan jumlah lebih dari 500 orang itu, petugas kesehatan telah menyiapkan 40 alat tes cepat.
"Prosedur yang dilakukan selain melakukan tes cepat, petugas juga melakukan pendataan terhadap jamaah yang suhu tubuhnya tinggi. Mereka disarankan memeriksakan diri kalau suhu tubuhnya terus naik. Bahkan kami akan memantau kondisi mereka hingga tiga hari kedepan," katanya.
Sementara hingga saat ini, tambah dia, pihaknya belum mendapat laporan adanya jamaah yang pagi tadi mengikuti salat Id di Lapangan Prawatasari memeriksakan diri ke puskesmas.
"Sampai sore ini, tidak ada yang datang ke puskesmas, kemungkinan besar suhu mereka tinggi karena kurang tidur setelah bergadang untuk melakukan takbiran," katanya.
Cianjur: Belasan orang jemaah salat Id di Lapangan Prawatasari, Cianjur, Jawa Barat, menjalani rapid test karena bersuhu badan tinggi. Namun, hasil rapid test menunjukan nonreaktif covid-19 (korona) tetap dianjurkan menerapkan protokol kesehatan.
Kepala Puskesmas Cianjur, Gusnadi Rama mengatakan pihaknya telah menempatkan petugas medis di pintu masuk Lapangan Prawatasi . Petugas memeriksa suhu tubuh dan membagikan masker bagi jamaah yang tidak mengunakan.
"Saat dilakukan pemeriksaan suhu tubuh, ada 12 orang yang suhu tubuhnya tinggi, sehingga kami langsung melakukan tes cepat terhadap jamaah tersebut. Hasilnya nonreaktif, sebagian besar karena kurang tidur dan kondisi kesehatan yang sedikit terganggu," kata Gusnadi di Cianjur, Minggu, 24 Mei 2020.
Meskipun diperbolehkan tetap melakukan salat Id, jemaah tersebut dipisahkan barisannya dari jemaah lainnya, sebagai upaya antisipasi. Usai salat, mereka diminta banyak istirahat dan menerapkan pola hidup sehat agar terhindar dari penyakit dan virus berbahaya termasuk Corona.
Untuk pelaksanaan salat Id di lapangan yang menjadi pusat berkumpulnya warga dari berbagai kelurahan dengan jumlah lebih dari 500 orang itu, petugas kesehatan telah menyiapkan 40 alat tes cepat.
"Prosedur yang dilakukan selain melakukan tes cepat, petugas juga melakukan pendataan terhadap jamaah yang suhu tubuhnya tinggi. Mereka disarankan memeriksakan diri kalau suhu tubuhnya terus naik. Bahkan kami akan memantau kondisi mereka hingga tiga hari kedepan," katanya.
Sementara hingga saat ini, tambah dia, pihaknya belum mendapat laporan adanya jamaah yang pagi tadi mengikuti salat Id di Lapangan Prawatasari memeriksakan diri ke puskesmas.
"Sampai sore ini, tidak ada yang datang ke puskesmas, kemungkinan besar suhu mereka tinggi karena kurang tidur setelah bergadang untuk melakukan takbiran," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)