Tangerang: Lurah Benda Baru, Saidun, dilaporkan ke Polsek Pamulang, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, oleh pihak SMAN 3 Kota Tangsel. Saidun diduga melakukan perusakan fasilitas milik sekolah, lantaran anak titipannya tidak diterima.
"Benar, kejadiannya pada Jumat, 10 Juli 2020 lalu," terang Kapolsek Pamulang, Kompol Supiyanto, dikonfirmasi Jumat, 17 Juli 2020.
Supiyanto menjelaskan, Saidun adalah lurah di Kantor Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan. Saidun menedang toples makanan di meja kepala SMAN 3 Tangsel.
"Saat itu terlapor (Saidun) memaksa kepala SMAN 3 Tangsel agar menerima dua calon siswa baru, untuk bisa diterima masuk ke sekolah SMAN 3 Tangsel," terangnya.
Namun, Kepala SMAN 3 Tangsel memberikan penjelasan jika sebelumnya sudah ada tiga calon siswa yang mengatas namakan Lurah Benda Baru. Ketiga calon siswa tersebut masih berstatus cadangan.
Saidun diduga tidak puas dengan jawaban Kepala SMAN 3 Tangsel, langsung marah dan menendang toples di meja tamu ruangan Kepala SMAN 3 Tangsel. Selanjutnya, terlapor pergi meninggalkan ruang kepala sekolah.
Baca: PPDB DKI: 7.758 Kursi Masih Kosong
Saidun diduga melakukan tindak pidana dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa orang untuk berbuat atau tidak berbuat dan pengerusakan, sebagaimana dimaksud dalam oasal 335 (1) KUHP dan 406 KUHP.
Sementara itu, Saidun dikonfirmasi, mengakui kejadian itu. Dia mengeklaim telah menyelesaikan kasus tersebut, dan meminta maaf kepada pihak SMAN3 Tangsel.
"Sebenarnya saya sudah sampaikan maaf, itu kejadian Jumat kemarin, dan Minggunya saya Whatsapp untuk meminta maaf ke Ibu Ana (Kepala SMAN3), dan sudah dimaafkan," terang dia
Dia menerangkan, aksi perusakan yang dilakkan karena kesal. Saidun juga membenarkan menitipkan anak dari dua stafnya untuk bersekolah di SMAn 3 Tangsel.
"Itu yang dibesar-besarkan. Tapi hari ini saya bersama Camat, Kepala BKPP, Ibu Kepsek dan di hadapan dewan guru saya sampaikan permintaan maaf dan itu sudah clear, diselesaikan secara keleluargaan," urainya.
Saidun membantah kalau dirinya disebut sebagai calo. Dia juga membantah menerima duit dari siswa yang dititipkan.
"Saya memang mentipkan dua anak staf dan sekuriti. Enggak ada saya menerima apapun. Karena saya kasihan, dia staf saya, warga Benda Baru juga masih di zonasi sekolah. Kalau sekolah swasta mahal. Dia tidak kuat bayarannya, kasihan," ucap Saidun.
Dia mengaku, pihak SMAN 3 Tangsel, juga akan mencabut laporan polisi. Dia menerangkan, dirinya dan pihak sekolah sepakat menyelesaikan kasus secara kekeluargaan.
"Ini merupakan pengalaman, agar menjadi pelajaran saya ke depan agar tidak terulang lagi," jelas dia.
Tangerang: Lurah Benda Baru, Saidun, dilaporkan ke Polsek Pamulang, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, oleh pihak SMAN 3 Kota Tangsel. Saidun diduga melakukan perusakan fasilitas milik sekolah, lantaran anak titipannya tidak diterima.
"Benar, kejadiannya pada Jumat, 10 Juli 2020 lalu," terang Kapolsek Pamulang, Kompol Supiyanto, dikonfirmasi Jumat, 17 Juli 2020.
Supiyanto menjelaskan, Saidun adalah lurah di Kantor Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan. Saidun menedang toples makanan di meja kepala SMAN 3 Tangsel.
"Saat itu terlapor (Saidun) memaksa kepala SMAN 3 Tangsel agar menerima dua calon siswa baru, untuk bisa diterima masuk ke sekolah SMAN 3 Tangsel," terangnya.
Namun, Kepala SMAN 3 Tangsel memberikan penjelasan jika sebelumnya sudah ada tiga calon siswa yang mengatas namakan Lurah Benda Baru. Ketiga calon siswa tersebut masih berstatus cadangan.
Saidun diduga tidak puas dengan jawaban Kepala SMAN 3 Tangsel, langsung marah dan menendang toples di meja tamu ruangan Kepala SMAN 3 Tangsel. Selanjutnya, terlapor pergi meninggalkan ruang kepala sekolah.
Baca: PPDB DKI: 7.758 Kursi Masih Kosong
Saidun diduga melakukan tindak pidana dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa orang untuk berbuat atau tidak berbuat dan pengerusakan, sebagaimana dimaksud dalam oasal 335 (1) KUHP dan 406 KUHP.
Sementara itu, Saidun dikonfirmasi, mengakui kejadian itu. Dia mengeklaim telah menyelesaikan kasus tersebut, dan meminta maaf kepada pihak SMAN3 Tangsel.
"Sebenarnya saya sudah sampaikan maaf, itu kejadian Jumat kemarin, dan Minggunya saya Whatsapp untuk meminta maaf ke Ibu Ana (Kepala SMAN3), dan sudah dimaafkan," terang dia
Dia menerangkan, aksi perusakan yang dilakkan karena kesal. Saidun juga membenarkan menitipkan anak dari dua stafnya untuk bersekolah di SMAn 3 Tangsel.
"Itu yang dibesar-besarkan. Tapi hari ini saya bersama Camat, Kepala BKPP, Ibu Kepsek dan di hadapan dewan guru saya sampaikan permintaan maaf dan itu sudah clear, diselesaikan secara keleluargaan," urainya.
Saidun membantah kalau dirinya disebut sebagai calo. Dia juga membantah menerima duit dari siswa yang dititipkan.
"Saya memang mentipkan dua anak staf dan sekuriti. Enggak ada saya menerima apapun. Karena saya kasihan, dia staf saya, warga Benda Baru juga masih di zonasi sekolah. Kalau sekolah swasta mahal. Dia tidak kuat bayarannya, kasihan," ucap Saidun.
Dia mengaku, pihak SMAN 3 Tangsel, juga akan mencabut laporan polisi. Dia menerangkan, dirinya dan pihak sekolah sepakat menyelesaikan kasus secara kekeluargaan.
"Ini merupakan pengalaman, agar menjadi pelajaran saya ke depan agar tidak terulang lagi," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)