medcom.id, Ambon: Korban bentrokan antarwarga di Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku, Pulau Ambon, protes ke aparat keamanan. TNI-Polri dinilai lamban bertindak, sehingga terjadi bentrokan antarwarga Desa Hila dan Dusun Waitomu.
"Padahal, tak jauh dari lokasi bentrokan ada pos satgas BKO TNI," celetuk seorang warga, Jumat (20/2/2015).
Korban bentrokan pun meminta TNI dan Polri mengusut tuntas pelaku bentrokan pada Kamis (19/2/2015). Mereka menuntut pelaku bentrokan dan pembakaran rumah warga ditangkap.
Warga Dusun Waitomu menjadi korban dalam bentrokan karena rumah mereka dibakar dalam bentrokan itu. Mereka menyatakan tidak tahu-menahu persoalan, namun menjadi sasaran bentrokan antarwarga Desa Hila dan Dusun Waitomu.
Sejumlah warga korban bentrokan histeris melihat rumahnya hangus terbakar dan dirusak. Mereka pun terpaksa mengungsi ke tempat lainnya. Para korban juga belum mendapatkan bantuan.
Aksi protes warga ini terjadi setelah Pangdam 16 Pattimura, Mayjen TNI Wiyarto dan Kapolda Maluku Brigjen Polisi Murad Ismail meninjau lokasi bentrokan di Dusun Waitomu.
Situasi di lokasi bentrokan hingga kini masih mencekam. Warga masih berkumpul di jalan–jalan, terutama di Dusun Waitomu. Warga Desa Hila juga belum bisa melintasi kawasan Dusun Waitomu menuju pusat Kota Ambon.
Untuk mencegah bentrok susulan, empat satuan setingkat kompi gabungan aparat kepolisian dan TNI masih disiagakan di lokasi ini.
Pada bentrokan kemarin, delapan rumah warga hangus terbakar. Selain itu, sebelas rumah warga dirusak warga. Tiga warga lainnya terluka akibat bentrokan, dua orang di antaranya mengalami luka tembak dan lainnya luka tusukan.
Bentrokan terjadi akibat kasus penikaman terhadap seorang warga Hila yang dilakukan seorang warga Dusun Waitomu.
medcom.id, Ambon: Korban bentrokan antarwarga di Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku, Pulau Ambon, protes ke aparat keamanan. TNI-Polri dinilai lamban bertindak, sehingga terjadi bentrokan antarwarga Desa Hila dan Dusun Waitomu.
"Padahal, tak jauh dari lokasi bentrokan ada pos satgas BKO TNI," celetuk seorang warga, Jumat (20/2/2015).
Korban bentrokan pun meminta TNI dan Polri mengusut tuntas pelaku bentrokan pada Kamis (19/2/2015). Mereka menuntut pelaku bentrokan dan pembakaran rumah warga ditangkap.
Warga Dusun Waitomu menjadi korban dalam bentrokan karena rumah mereka dibakar dalam bentrokan itu. Mereka menyatakan tidak tahu-menahu persoalan, namun menjadi sasaran bentrokan antarwarga Desa Hila dan Dusun Waitomu.
Sejumlah warga korban bentrokan histeris melihat rumahnya hangus terbakar dan dirusak. Mereka pun terpaksa mengungsi ke tempat lainnya. Para korban juga belum mendapatkan bantuan.
Aksi protes warga ini terjadi setelah Pangdam 16 Pattimura, Mayjen TNI Wiyarto dan Kapolda Maluku Brigjen Polisi Murad Ismail meninjau lokasi bentrokan di Dusun Waitomu.
Situasi di lokasi bentrokan hingga kini masih mencekam. Warga masih berkumpul di jalan–jalan, terutama di Dusun Waitomu. Warga Desa Hila juga belum bisa melintasi kawasan Dusun Waitomu menuju pusat Kota Ambon.
Untuk mencegah bentrok susulan, empat satuan setingkat kompi gabungan aparat kepolisian dan TNI masih disiagakan di lokasi ini.
Pada bentrokan kemarin, delapan rumah warga hangus terbakar. Selain itu, sebelas rumah warga dirusak warga. Tiga warga lainnya terluka akibat bentrokan, dua orang di antaranya mengalami luka tembak dan lainnya luka tusukan.
Bentrokan terjadi akibat kasus penikaman terhadap seorang warga Hila yang dilakukan seorang warga Dusun Waitomu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(BOB)