Bandara Internasional Hang Nadim, salah satu pintu masuk Batam, Kepri, sumber foto: Ant
Bandara Internasional Hang Nadim, salah satu pintu masuk Batam, Kepri, sumber foto: Ant

Kenaikan BBM Bikin Investor di Batam Khawatir

Hendri Kremer • 29 Maret 2015 18:00
medcom.id, Batam: Investor khawatir kenaikan BBM mempengaruhi investasi di Batam, Kepulauan Riau. Sebab, investor tidak mau produktivitas mereka di daerah ini terganggu akibat demonstrasi menyusul kenaikan BBM.
 
"Investasi di Batam itu hampir separuhnya dari luar negeri. Jika jaminan keamanan tidak ada, mereka pasti tidak akan menanamkan modalnya. Kenaikan harga BBM diprediksi memicu aksi besar-besaran ratusan ribu buruh di Batam dalam waktu dekat," kata anggota Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kepri Abdullah Gosse, Minggu (29/3/2015).
 
Menurut dia, ‎harga indeks pasar dunia untuk gasoline, gasoil, dan nilai kurs dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah mengalami peningkatan signifikan selama periode akhir Januari hingga akhir Maret 2015. Itu akan mempengaruhi pergerakan harga BBM.

Namun demikian, harusnya dipertimbangkan dampak psikologisnya ke masyarakat. Sebab, efeknya adalah 'kejutan' yang tentunya ‎berpengaruh di seluruh bidang perekonomian. Khusus Batam, katanya, efeknya adalah gejolak para pekerja. Sebab, kebutuhan pokok merangkak naik.
 
"Bohong jika tidak ada kenaikan harga sembako di Batam. Karena Batam, sangat sensitif. Jika investor hengkang siapa yang mau memulihkan kepercayaan mereka," ujarnya.
 
Pantauan Media Indonesia di sejumlah pasar di Batam, hampir seluruh kebutuhan pokok di daerah ini mengalami kenaikan dari 10 hingga 30 persen. Seperti cabai merah sebelumnya Rp30 ribu per Kg naiknya menjadi Rp33 ribu. Daging sebelumnya Rp80 ribu per Kg naik menja‎di Rp84 ribu per Kg.
 
Biaya transfortasi di Batam rata-rata naik sekitar Rp1500‎ per rute. Sedangkan harga beras dari berbagai merek naik sekitar 10% dari harga sebelumnya.
 
Masyarakat yang berbelanja di pasar tradisional, ketika mengetahui harga naik terkejut. Padahal, upah karyawan di Batam tidak mengalami kenaikan.
 
"Saya biasanya belanja ke pasar membawa Rp200 ribu untuk membeli keperluan selama 3 hari. Setelah pemerintah menaikan harga BBM, uang belanja tersebut hanya dapat membeli beras dan sejumlah sayur mayur saja. Bahkan ikan pun per kilogramnya naik drastis," kata Nora ibu rumah tangga yang berbelanja di pasar pagi Sei Jodoh Batam.
 
Hal yang sama juga dikatakan oleh Rumbadi, salah seorang warga Batam Center Batam. Dia terpaksa harus berhutang di toko langganannya karena uang yang dibawanya dari rumah tidak cukup untuk membeli kebutuhannya sehari-hari.
 
"Kalau terus menerus seperti ini. Hutang kami menumpuk setiap bulannya. Apakah pemerintah pusat dan daerah tidak memiliki solusi. Sebab kenaikan harga BBM meresahkan masyarakat di daerah ini," katanya.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(RRN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan