Petugas PT Pertamina membersihkan sampah yang mengandung minyak di kawasan Pesisir Melawai, Balikpapan, Kaltim, Rabu (4/4). ANT/Sheravim.
Petugas PT Pertamina membersihkan sampah yang mengandung minyak di kawasan Pesisir Melawai, Balikpapan, Kaltim, Rabu (4/4). ANT/Sheravim.

Petugas Fokus Bersihkan Minyak di Teluk Balikpapan

Syahrul Karim • 05 April 2018 09:05
Balikpapan: Pencemaran minyak di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, sudah berlangsung selama lima hari. Sejumlah pihak bahu-membahu berusaha membersihkan perairan dengan berbagai cara.
 
Selain mengerahkan kapal untuk menyemprotkan cairan kimia, petugas dari PT Pertamina dan kepolisian juga bekerja dengan cara manual. Mereka bekerja di sekitar pantai.
 
Kemarin, PT Pertamina memastikan tumpahan minyak itu disebabkan patahnya pipa penyalur minyak mentah dari Terminal Lawe-lawe di Kabupaten Penajam Paser Utara ke kilang Balikpapan. 

"Pipa baja itu berdiameter 20 inci, tebalnya 12 milimeter, dan berada di kedalaman 25 meter," kata General Manager Pertamina Refinery Unit V, Togar MP, di Balikpapan, Rabu, 4 April 2018.
 
Ia menjelaskan pipa penyalur itu masih dibungkus casing semen agar tidak berkarat karena direndam air laut. Bungkus itu juga untuk menambah kekuatannya menahan tekanan air.
 
Pipa penyalur minyak mentah itu dipasang pada 1998 atau sudah berusia pakai 20 tahun. Para penyelam melaporkan pipa itu bergeser 120 meter dari posisi awalnya di dasar Teluk Balikpapan.
 
Menurut Togar, perlu kekuatan yang sangat besar untuk menarik pipa hingga patah. Pertamina juga masih menghitung jumlah minyak yang bocor ke laut.
 
"Penyebab patahnya pipa itu yang sedang kami selidiki," tambah Direktur Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Kalimantan Timur Komisaris Besar Yustan Alpian.
 
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga sudah menurunkan tim untuk melakukan penelusuran. "Hasil investigasi belum bisa diungkapkan. Kami harus integrasikan data, dan ada perbedaan metode yang harus dituntaskan dulu," kata Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Wilayah Kalimantan, Tri Bangun L Sony.
 
Plt Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud, menyatakan hal utama yang harus segera dilakukan ialah membersihkan tumpahan minyak. "Kejadian ini sudah ditangani Polda Kalimantan Timur. Kita serahkan penanganan hukumnya kepada petugas."
 
Kebocoran minyak ke laut itu diketahui pada Sabtu (31/3). Saat proses pembersihan, api berkobar di atas tumpahan minyak, menyebabkan lima warga tewas dan satu luka bakar. Sekoci penyelamat sebuah kapal kargo juga ikut terbakar.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan