Malang: Mega Ciputra, salah seorang atlet jebolan Perkumpulan Bulu Tangkis Djarum (PB Djarum) menyayangkan dugaan eksploitasi anak yang diajukan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terhadap PB Djarum.
"Eksploitasinya dari mana? Memang mereka pernah lihat atlet PB Djarum disuruh ngerokok? Atlet di sana kalau ketahuan merokok itu bisa-bisa di sidang bahkan dikeluarkan dari klub," katanya kepada Medcom.id, Rabu 11 September 2019.
Mega sebelumnya bergabung dengan PB Djarum pada 2013 hingga 2017. Selama memperkuat PB Djarum, dia tidak pernah merasa menjadi anak yang di eksploitasi seperti yang ditekankan KPAI baru-baru ini.
"Audisi PB Djarum itu sudah lama. Kenapa baru sekarang dipermasalahkan? Ini enggak masuk logika. Atlet muda di PB Djarum itu benar-benar dijaga. Dilarang keras merokok, minum-minuman keras dan melakukan segala hal yang bertentangan dengan olahraga," jelasnya.
Atlet kelahiran 27 Juli 1999 itu mengaku PB Djarum adalah sebuah klub yang memberikan kesempatan bagi atlet muda untuk mengasah kemampuannya. Bahkan, ketika atlet PB Djarum sudah keluar, atlet tersebut kelak bisa tetap bekerja di PB Djarum.
"Saya sebenarnya masih pengen berjuang bersama PB Djarum. Tapi sudah keputusan manajemen untuk mengeluarkan saya karena kurang prestasi dan saya harus menerima. Kalau atlet yang masih punya potensi pasti dipertahankan," bebernya.
"Tapi kalau saya nanti pingin bekerja di sana, saya bakal mendapat rekomendasi karena pernah menjadi atlet," imbuhnya.
Mahasiswa baru di Universitas Negeri Malang (UM) ini menjelaskan berbagai fasilitas diberikan secara cuma-cuma oleh PB Djarum kepada para atletnya. Urusan makan dan vitamin untuk atlet sangat terjamin. Bahkan PB Djarum menyediakan ahli gizi khusus untuk memperhatikan kondisi fisik para atletnya.
"Yang rugi kalau memang audisi PB Djarum dihentikan itu sebenarnya bukan pihak Djarum. Tapi justru para atlet-atlet muda ini," pungkasnya.
Berbagai prestasi telah diraih Mega bersama PB Djarum. Mulai dari Runner up Superliga Junior 2016 (Beregu Putra), Semifinalis Djarum Sirnas Jakarta 2015 (Tunggal Remaja Putra), (Semifinalis Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) Padang 2014 (Ganda Taruna Putra) dan Runner up Sirnas Surabaya.
Kini Mega memperkuat Sakura Club Badminton Surabaya. Terakhir, atlet asal Malang ini berhasil meraih juara I tunggal putra pada kejuaraan nasional Invitasi Bulutangkis Mahasiswa (IBM) Brawijaya Cup XI di Universitas Brawijaya, Agustus 2019 lalu. Saat itu dia memperkuat kampusnya, UM.
Malang: Mega Ciputra, salah seorang atlet jebolan Perkumpulan Bulu Tangkis Djarum (PB Djarum) menyayangkan dugaan eksploitasi anak yang diajukan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terhadap PB Djarum.
"Eksploitasinya dari mana? Memang mereka pernah lihat atlet PB Djarum disuruh ngerokok? Atlet di sana kalau ketahuan merokok itu bisa-bisa di sidang bahkan dikeluarkan dari klub," katanya kepada Medcom.id, Rabu 11 September 2019.
Mega sebelumnya bergabung dengan PB Djarum pada 2013 hingga 2017. Selama memperkuat PB Djarum, dia tidak pernah merasa menjadi anak yang di eksploitasi seperti yang ditekankan KPAI baru-baru ini.
"Audisi PB Djarum itu sudah lama. Kenapa baru sekarang dipermasalahkan? Ini enggak masuk logika. Atlet muda di PB Djarum itu benar-benar dijaga. Dilarang keras merokok, minum-minuman keras dan melakukan segala hal yang bertentangan dengan olahraga," jelasnya.
Atlet kelahiran 27 Juli 1999 itu mengaku PB Djarum adalah sebuah klub yang memberikan kesempatan bagi atlet muda untuk mengasah kemampuannya. Bahkan, ketika atlet PB Djarum sudah keluar, atlet tersebut kelak bisa tetap bekerja di PB Djarum.
"Saya sebenarnya masih pengen berjuang bersama PB Djarum. Tapi sudah keputusan manajemen untuk mengeluarkan saya karena kurang prestasi dan saya harus menerima. Kalau atlet yang masih punya potensi pasti dipertahankan," bebernya.
"Tapi kalau saya nanti pingin bekerja di sana, saya bakal mendapat rekomendasi karena pernah menjadi atlet," imbuhnya.
Mahasiswa baru di Universitas Negeri Malang (UM) ini menjelaskan berbagai fasilitas diberikan secara cuma-cuma oleh PB Djarum kepada para atletnya. Urusan makan dan vitamin untuk atlet sangat terjamin. Bahkan PB Djarum menyediakan ahli gizi khusus untuk memperhatikan kondisi fisik para atletnya.
"Yang rugi kalau memang audisi PB Djarum dihentikan itu sebenarnya bukan pihak Djarum. Tapi justru para atlet-atlet muda ini," pungkasnya.
Berbagai prestasi telah diraih Mega bersama PB Djarum. Mulai dari Runner up Superliga Junior 2016 (Beregu Putra), Semifinalis Djarum Sirnas Jakarta 2015 (Tunggal Remaja Putra), (Semifinalis Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) Padang 2014 (Ganda Taruna Putra) dan Runner up Sirnas Surabaya.
Kini Mega memperkuat Sakura Club Badminton Surabaya. Terakhir, atlet asal Malang ini berhasil meraih juara I tunggal putra pada kejuaraan nasional Invitasi Bulutangkis Mahasiswa (IBM) Brawijaya Cup XI di Universitas Brawijaya, Agustus 2019 lalu. Saat itu dia memperkuat kampusnya, UM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ALB)