Pekanbaru: Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo meminta Polda Riau sebagai garda penegak hukum di Satuan Tugas Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Riau, tidak memberi ruang gerak bagi pelaku pembakar lahan. Doni ingin kasus pembakaran hutan ini menjadi perhatian serius pihak kepolisian setempat.
"Saya harap jajaran Polda Riau bisa optimal, tak berikan ruang bagi pihak manapun. Cari sampai ke akar-akarnya yang jadi penyebabnya," kata Doni usai memimpin Apel Siaga Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhutla) Riau, di Kota Pekanbaru, Rabu, 10 Juli 2019.
Doni menjelaskan jika Polri adalah elemen yang penting untuk pencegahan Karhutla. Bahkan Doni meminta agar polisi meniru semangat mendiang Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam menangani penegakan hukum Karhutla di wilayah tersebut.
Doni menilai sosok Sutopo merupakan pahlawan kemanusiaan karena mendedikasikan hidupnya untuk rakyat dan bangsa Indonesia, meski semasa hidupnya juga terus berjuang melawan kanker yang diidapnya.
"Kita kehilangan doktor Sutopo, sosok yang tak henti-hentinya kerja. Kita jangan andalkan satu Sutopo, harus banyak Sutopo lainnya di lembaga kita terutama dari TNI-Polri," jelas Doni.
Sementara itu, Kapolda Riau Irjen Widodo Eko Prihastopo mengatakan sejak Januari hingga kini jajarannya sudah menangani 16 kasus Karhutla.
"Artinya Polda Riau tak main-main dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan ini," beber Doni.
Sementara Kapolda Riau Irjen Widodo Eko Prihastopo menegaskan Polri tidak tebang pilih apabila menemukan oknum TNI-Polri yang terlibat Karhutla. Eko menyatakan tidak ada pengecualian karena semua orang adalah sama di mata hukum.
"Saya rasa di mata hukum semua sama, baik TNI maupun Polri. Kalau kedapatan ada oknum TNI maupun Polri terlibat di dalamnya (Karhutla), tentu akan kita lakukan tindakan tegas sesuai dengan jalurnya," kata Eko.
Pekanbaru: Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo meminta Polda Riau sebagai garda penegak hukum di Satuan Tugas Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Riau, tidak memberi ruang gerak bagi pelaku pembakar lahan. Doni ingin kasus pembakaran hutan ini menjadi perhatian serius pihak kepolisian setempat.
"Saya harap jajaran Polda Riau bisa optimal, tak berikan ruang bagi pihak manapun. Cari sampai ke akar-akarnya yang jadi penyebabnya," kata Doni usai memimpin Apel Siaga Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhutla) Riau, di Kota Pekanbaru, Rabu, 10 Juli 2019.
Doni menjelaskan jika Polri adalah elemen yang penting untuk pencegahan Karhutla. Bahkan Doni meminta agar polisi meniru semangat mendiang Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam menangani penegakan hukum Karhutla di wilayah tersebut.
Doni menilai sosok Sutopo merupakan pahlawan kemanusiaan karena mendedikasikan hidupnya untuk rakyat dan bangsa Indonesia, meski semasa hidupnya juga terus berjuang melawan kanker yang diidapnya.
"Kita kehilangan doktor Sutopo, sosok yang tak henti-hentinya kerja. Kita jangan andalkan satu Sutopo, harus banyak Sutopo lainnya di lembaga kita terutama dari TNI-Polri," jelas Doni.
Sementara itu, Kapolda Riau Irjen Widodo Eko Prihastopo mengatakan sejak Januari hingga kini jajarannya sudah menangani 16 kasus Karhutla.
"Artinya Polda Riau tak main-main dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan ini," beber Doni.
Sementara Kapolda Riau Irjen Widodo Eko Prihastopo menegaskan Polri tidak tebang pilih apabila menemukan oknum TNI-Polri yang terlibat Karhutla. Eko menyatakan tidak ada pengecualian karena semua orang adalah sama di mata hukum.
"Saya rasa di mata hukum semua sama, baik TNI maupun Polri. Kalau kedapatan ada oknum TNI maupun Polri terlibat di dalamnya (Karhutla), tentu akan kita lakukan tindakan tegas sesuai dengan jalurnya," kata Eko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)