Puluhan profesor ITS menyatakan sikap terkait situasi demokrasi di Indonesia. (Istimewa)
Puluhan profesor ITS menyatakan sikap terkait situasi demokrasi di Indonesia. (Istimewa)

Puluhan Guru Besar ITS Ingatkan Presiden Kembali ke Koridor Demokrasi

Amaluddin • 06 Februari 2024 23:00
Surabaya: Sebanyak 44 guru besar (profesor) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya bersuara menyikapi kondisi politik dan demokrasi di Indonesia. Mereka yang tergabung dalam Keluarga Besar ITS Peduli Negeri, secara tegas mengingatkan berbagai kontroversi Presiden Joko Widodo.
 
Sekretaris Dewan Profesor ITS, Prof Harus Laksana Guntur, menyampaikan rasa prihatin terhadap kondisi yang ada saat ini. Nantinya, hasil pernyataan ini diberikan kepada Rektor ITS untuk disampaikan kepada Presiden Jokowi.
 
"Kami sebagai Keluarga Besar ITS Peduli Negeri, dengan ini menyampaikan pernyataan sikap terkait situasi kebangsaan terkini. Kami prihatin dengan kondisi saat ini yang diwarnai berbagai dinamika dan potensi polarisasi," kata Harus, Selasa, 6 Februari 2024.

Sebagai akademisi, lanjutnya, pihaknya selalu mengedepankan semangat persatuan bangsa dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi. Mereka juga meyakini Presiden Republik Indonesia adalah pemimpin negara, sekaligus saudara sebangsa yang mengemban amanat rakyat.
 
Baca: Prihatin Nasib Demokrasi, Untirta Dorong Kampus Jadi Tempat Inklusif

“Oleh karena itu, kami memohon Rektor ITS untuk menyampaikan kepada Presiden Jokowi agar tetap konsisten pada koridor demokrasi dan semangat reformasi. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas nasional dan menghindari polarisasi bangsa di masa yang akan datang,” katanya.
 
Para guru besar ini meminta komitmen Presiden Jokowi untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan yang lain. Kemudian, menjaga netralitas, mencegah aparatur negara untuk terlibat dalam politik praktis, serta menjamin pelaksanaan Pemilu 2024 yang damai, adil dan berintegritas.
 
“Kami percaya bahwa Bapak Presiden memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk menjaga stabilitas nasional dan kelancaran proses demokrasi,” ujarnya.
 
Profesor Teknik Mesin ITS ini menegaskan bahwa para profesor dan sivitas akademika ITS ini bukan partisan. "Jadi, ini murni seruan moral. Jadi kami-kami yang hadir di sini adalah dosen-dosen, kemudian tendik dan mahasiswa yang memang secara moral peduli pada kondisi negeri ini, supaya ke depannya lebih baik atau hal-hal yang selama ini kurang baik menjadi baik," katanya.
 
Para profesor juga ingin ikut menjaga integritas dan etika dalam berbangsa dan ikut merawat demokrasi, agar nasib generasi muda ke depan ini menjadi lebih baik baik. “Sehingga, tanggung jawab itulah yang melatarbelakangi deklarasi dan pernyataan sikap ini,” pungkasnya. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan