"Turunnya angka kematian bayi di Sumsel berkat adanya jumlah peningkatan pembangunan bidang kesehatan puskesmas sebesar 17,75 persen di Indonesia," kata Statistisi Madya Statistik Sosial BPS Sumsel, Eko Tri Darmanto, Selasa, 31 Januari 2023.
Baca: Satu Balita Asal Kota Cirebon Suspek Campak |
Eko mengatakan tersedianya infrastruktur kesehatan yang ditunjang tenaga medis dan non medis menjadikan banyaknya bayi dan ibu di Sumsel terselamatkan pada saat proses kelahiran.
"Angka kematian bayi (IMR) menurun signifikan dari 25 per 1000 kelahiran hidup pada Sensus Penduduk 2010 menjadi 16,78 per 1.000 kelahiran hidup pada Long Form SP2020," jelasnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Eko menyebut adanya perbaikan sarana dan prasarana kesehatan, peningkatan persentase bayi yang mendapat imunisasi lengkap serta peningkatan rata-rata lama pemberian ASI menjadi faktor bayi mampu bertahan hidup.
Berdasarkan Long Form SP2020 mencatat, TFR yang merupakan jumlah dari angka kelahiran menurut kelompok umur dan merupakan ringkasan ukuran dari tingkat fertilitas di Sumsel sebesar 2,23. Yang berarti rata-rata sekitar dua anak yang dilahirkan perempuan selama masa reproduksinya walaupun masih ada juga yang melahirkan tiga anak.
"Angka Kematian Ibu (AKI) hasil Long Form SP2020 di Sumsel sebesar 175 yang artinya terdapat 175 kematian perempuan pada saat hamil, saat melahirkan atau masa nifas per 100.000 kelahiran hidup," bebernya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id