Kepala Dinas Perikanan Lampung Barat, Provinsi Lampung, Kamaludin. (FOTO ANTARA/Riadi Gunawan)
Kepala Dinas Perikanan Lampung Barat, Provinsi Lampung, Kamaludin. (FOTO ANTARA/Riadi Gunawan)

250 Ton Ikan di Danau Ranau Lampung Barat Mati

Antara • 16 Januari 2023 20:04
Lampung Barat: Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lampung Barat, Lampung, Kamaludin menyatakan jumlah ikan yang mati di Danau Ranau cenderung bertambah, dan volume ikan mati hingga sekarang telah mencapai 250 ton.
 
"Jumlahnya kemungkinan bertambah, karena sampai kemarin (Ahad, 15 Januari) ikan mati sudah mencapai 250 ton," katanya di Liwa, Lampung Barat, Senin, 16 Januari 2023.
 
Danau Ranau merupakan danau terbesar kedua di Sumatra setelah Danau Toba. Danau Ranau terletak di Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung dan Kabupaten OKU Selatan, Provinsi Sumatra Selatan

Menurut dia kerugian yang dialami petambak masih belum bisa dipastikan, namun diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
 
"Kalau kita kalkulasikan dari 250 ton itu ke rupiah dengan harga Rp25 ribu per kilo sekitar kurang lebih Rp5 miliar total kerugiannya," katanya.
 
Baca juga: Paus 12 Meter Mati Terdampar di Pesisir Buru Selatan, Maluku

Mengenai penyebab kematian ikan itu, ia mengatakan bahwa pihaknya menduga dari kadar belerang yang naik.
 
"Kadar belerang naik, akibatnya kadar oksigen di Danau Ranau turun, yang mengakibatkan kematian ikan," katanya.
 
Untuk sementara ini, kata dia, ikan yang masih segar dimanfaatkan petani untuk dikonsumsi.
 
"Ya, sementara 25 sampai 30 persen ikan yang masih segar dimanfaatkan mereka untuk dikonsumsi dan dijual," ujarnya
 
Mengenai ikan yang sudah mati, maka dibuang di suatu tempat dan akan dibuat pupuk. "Kemarin sudah disemprot fermentasi dan dicampur dengan tanah," kata dia.
 
Ia menjelaskan bahwa Lumbok Seminung merupakan wilayah yang terkenal sebagai sentra ikan nila di Lampung Barat.
 
"Produksi ikan nila di Lumbok Seminung itu dalam setahun bisa mencapai 6.000 ton dengan penjualan ke berbagai daerah seperti Sumatra Selatan, Jakarta, dan Surabaya namun tidak sedikit yang dipasarkan di Provinsi Lampung saja," jelas Kamaludin.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan