Solo: Setelah menyelesaikan pembangunan Masjid Sheikh Zayed Solo, Uni Emirat Arab (UEA) kembali akan berinvestasi di Kota Solo. Kali ini, UEA akan membangun rumah sakit (RS) di Kota Bengawan.
Hal itu diketahui dari pertemuan tertutup antara Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dengan perwakilan UEA, Jumat, 10 Maret 2023. Perwakilan UEA yang bertemu dengan Gibran terdiri dari Kepala Departemen Eksekutif Kesehatan Militer di Kementerian Pertahanan, Kepala Departemen Sumber Daya Kontrak Fasilitas dan Akuisisi, serta Manager Proyek.
Kendati demikian, Gibran masih enggan menjabarkan rencana pembangunan RS di Solo tersebut. Menurutnya, pertemuan ini baru pertama kali dilakukan.
"Ada pembahasan tentang rencana pembangunan RS dari Abu Dhabi. Tapi baru ngobrol pertama, lokasinya belum tahu ya. Anggarannya nanti dari mereka (UEA). Ini baru ngobrol dan survei lokasi. Tunggu dulu ya," ujar Gibran, Jumat, 10 Maret 2023.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih menuturkan kebutuhan RS di Kota Solo saat ini sudah mencukupi. Akan tetapi, Kota Solo sampai saat ini menjadi pusat rujukan pasien dari berbagai daerah.
"Kalau dilihat dari jumlah penduduk sebetulnya sudah cukup dengan 20 RS yang ada. Tapi pasien yang masuk RS di Solo kan banyak dari orang dari luar daerah. Jadi kalau nanti ada pembangunan RS lagi, sebaiknya RS yang khusus sampai ditangani spesialis-spesialis sampai canggih. Nanti kita jadikan medical tourism sekalian. Jadi, orang ke Solo dengan berobat dengan wisata dalam satu paket. Gak usah jauh-jauh ke luar negeri, itu yang harus kita tangkap," bebernya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Solo: Setelah menyelesaikan pembangunan
Masjid Sheikh Zayed Solo, Uni Emirat Arab (UEA) kembali akan berinvestasi di
Kota Solo. Kali ini, UEA akan membangun rumah sakit (RS) di Kota Bengawan.
Hal itu diketahui dari pertemuan tertutup antara Wali Kota Solo
Gibran Rakabuming Raka dengan perwakilan UEA, Jumat, 10 Maret 2023. Perwakilan UEA yang bertemu dengan Gibran terdiri dari Kepala Departemen Eksekutif Kesehatan Militer di Kementerian Pertahanan, Kepala Departemen Sumber Daya Kontrak Fasilitas dan Akuisisi, serta Manager Proyek.
Kendati demikian, Gibran masih enggan menjabarkan rencana pembangunan RS di Solo tersebut. Menurutnya, pertemuan ini baru pertama kali dilakukan.
"Ada pembahasan tentang rencana pembangunan RS dari Abu Dhabi. Tapi baru
ngobrol pertama, lokasinya belum tahu ya. Anggarannya nanti dari mereka (UEA). Ini baru
ngobrol dan survei lokasi. Tunggu dulu ya," ujar Gibran, Jumat, 10 Maret 2023.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih menuturkan kebutuhan RS di Kota Solo saat ini sudah mencukupi. Akan tetapi, Kota Solo sampai saat ini menjadi pusat rujukan pasien dari berbagai daerah.
"Kalau dilihat dari jumlah penduduk sebetulnya sudah cukup dengan 20 RS yang ada. Tapi pasien yang masuk RS di Solo kan banyak dari orang dari luar daerah. Jadi kalau nanti ada pembangunan RS lagi, sebaiknya RS yang khusus sampai ditangani spesialis-spesialis sampai canggih. Nanti kita jadikan medical tourism sekalian. Jadi, orang ke Solo dengan berobat dengan wisata dalam satu paket. Gak usah jauh-jauh ke luar negeri, itu yang harus kita tangkap," bebernya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)