Biak: Sistem pengelolaan sampah secara digital di Kabupaten Biak Numfor, Papua mendapatkan bantuan dari Archipelagic and Island States (AIS) Forum. Dukungan ini diberikan melalui pendanaan sebesar 20 ribu USD.
Nantinya sistem digitalisasi sampah ini dirancang lewat aplikasi Containder yang dikembangkan Papua Youth Creatuve Hub. Containder sendiri merancang sistem pengelolaan sampah menjadi lebih terdigitalisasi secara efisien dan berkelanjutan untuk diimplementasikan di berbagai daerah di Indonesia.
Melalui kolaborasi ini, menjadi solusi inovatif dalam memantau dan mengelola seluruh siklus pengelolaan sampah, termasuk pengumpulan, transportasi, dan pembuangan akhir.
"Dengan aplikasi Containder, kami berharap ini dapat menjadi sebuah solusi inovatif demi meningkatkan kesadaran dan memotivasi masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan demi masa depan laut kita yang bersih dan berkelanjutan," ujar Wednes Suci Pradafitri, Head of Operations Sekretariat AIS Forum di Biak Numfor, Senin, 28 Agustus 2023.
"Kami sangat menghargai kolaborasi ini, dan percaya bahwa inisiatif seperti ini akan memberikan dampak positif jangka panjang dalam menjaga kelestarian laut dan lingkungan," tambahnya.
AIS Forum juga berharap implementasi aplikasi Containder dapat direplikasi di negara-negara AIS lainnya. Pembukaan aplikasi Containder ini dibuka oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Biak Numfor Zacharias L Mailoa dan CEO Containder Indra Rando Makalew.
"Sampah itu bukan masalah Biak Numfor saja, tetapi masalah internasional. Yang perlu kita ubah adalah mindset bahwa sampah di Indonesia adalah tanggung jawab bersama bukan hanya pemerintah saja, melainkan sektor swasta juga harus bertanggung jawab. Ketika mindset itu benar saya yakin Indonesia akan bebas sampah menjadi negara hijau dan berkelanjutan," papar CEO Containder Indra Rando Makalew.
Diharapkan aplikasi ini akan memberikan kontribusi besar dalam mengatasi masalah pengelolaan sampah yang semakin kompleks dan mendesak. Dengan teknologi ini, masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan laut dan lingkungan sekitar mereka sambil memanfaatkan teknologi untuk penciptaan solusi inovatif yang berkelanjutan.
Kolaborasi antara AIS Forum dan Aplikasi Containder, merupakan harapan untuk masa depan yang lebih hijau dan bersih di Biak Numfor dan seluruh Indonesia semakin nyata. Forum ini menjadi langkah penting dalam menyatukan upaya lintas sektor untuk menghadapi tantangan lingkungan yang ada dengan penciptaan dan pengaplikasian solusi inovatif.
Tentang Archipelagic and Island States (AIS) Forum
Archipelagic and Island States (AIS) Forum merupakan sebuah wadah yang menaungi 51 negara pulau dan kepulauan hasil kerja sama antara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) dan UNDP Indonesia yang diinisiasi pada 2017.
Sebagai sebuah inisiasi global, AIS Forum hadir sebagai sebuah aksi kolektif dalam mengatasi berbagai permasalahan negara pulau dan kepulauan yang tersebar pada 4 (empat) fokus, yaitu mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ekonomi biru, tata kelola maritim yang baik, dan penanganan sampah plastik di laut.
Biak: Sistem pengelolaan sampah secara digital di
Kabupaten Biak Numfor, Papua mendapatkan bantuan dari Archipelagic and Island States (AIS) Forum. Dukungan ini diberikan melalui pendanaan sebesar 20 ribu USD.
Nantinya sistem digitalisasi sampah ini dirancang lewat aplikasi Containder yang dikembangkan Papua Youth Creatuve Hub. Containder sendiri merancang sistem
pengelolaan sampah menjadi lebih terdigitalisasi secara efisien dan berkelanjutan untuk diimplementasikan di berbagai daerah di Indonesia.
Melalui kolaborasi ini, menjadi solusi inovatif dalam memantau dan mengelola seluruh siklus pengelolaan sampah, termasuk pengumpulan, transportasi, dan pembuangan akhir.
"Dengan aplikasi Containder, kami berharap ini dapat menjadi sebuah solusi inovatif demi meningkatkan kesadaran dan memotivasi masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan demi masa depan laut kita yang bersih dan berkelanjutan," ujar Wednes Suci Pradafitri, Head of Operations Sekretariat AIS Forum di Biak Numfor, Senin, 28 Agustus 2023.
"Kami sangat menghargai kolaborasi ini, dan percaya bahwa inisiatif seperti ini akan memberikan dampak positif jangka panjang dalam menjaga
kelestarian laut dan lingkungan," tambahnya.
AIS Forum juga berharap implementasi aplikasi Containder dapat direplikasi di negara-negara AIS lainnya. Pembukaan aplikasi Containder ini dibuka oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Biak Numfor Zacharias L Mailoa dan CEO Containder Indra Rando Makalew.
"Sampah itu bukan masalah Biak Numfor saja, tetapi masalah internasional. Yang perlu kita ubah adalah mindset bahwa sampah di Indonesia adalah tanggung jawab bersama bukan hanya pemerintah saja, melainkan sektor swasta juga harus bertanggung jawab. Ketika mindset itu benar saya yakin Indonesia akan bebas sampah menjadi negara hijau dan berkelanjutan," papar CEO Containder Indra Rando Makalew.
Diharapkan aplikasi ini akan memberikan kontribusi besar dalam mengatasi masalah pengelolaan sampah yang semakin kompleks dan mendesak. Dengan teknologi ini, masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan laut dan lingkungan sekitar mereka sambil memanfaatkan teknologi untuk penciptaan solusi inovatif yang berkelanjutan.
Kolaborasi antara AIS Forum dan Aplikasi Containder, merupakan harapan untuk masa depan yang lebih hijau dan bersih di Biak Numfor dan seluruh Indonesia semakin nyata. Forum ini menjadi langkah penting dalam menyatukan upaya lintas sektor untuk menghadapi tantangan lingkungan yang ada dengan penciptaan dan pengaplikasian solusi inovatif.
Tentang Archipelagic and Island States (AIS) Forum
Archipelagic and Island States (AIS) Forum merupakan sebuah wadah yang menaungi 51 negara pulau dan kepulauan hasil kerja sama antara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) dan UNDP Indonesia yang diinisiasi pada 2017.
Sebagai sebuah inisiasi global, AIS Forum hadir sebagai sebuah aksi kolektif dalam mengatasi berbagai permasalahan negara pulau dan kepulauan yang tersebar pada 4 (empat) fokus, yaitu mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ekonomi biru, tata kelola maritim yang baik, dan penanganan sampah plastik di laut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)