medcom.id, Denpasar: Ratusan sopir taksi di Bali mengancam akan kembali mengeelar demonstrasi jika Pemerintah Provinsi Bali tak menutup taksi berbasis aplikasi (daring). Hadirnya taksi online itu dianggap menyengsarakan para sopir taksi konvensional.
Ketut Witra selaku koordinator lapangan aksi damai, mengatakan, sudah enam kali para sopir taksi konvensional melakukan aksi. Namun pemerintah seakan abai dengan keinginan para sopir.
"Kami akan demo besar-besaran lagi jika tuntutan kami tidak dipenuhi," teriak Witra di hadapan Kadishub Provinsi Bali I G A Sudarsana di depan Kantor Gubernur Bali, Renon, Rabu, 3 Mei 2017.
Baca: Sopir Taksi Biasa Demo di Kantor Gubernur Bali
Menanggapi hal tersebut, Kadishub Provinsi Bali I G A Sudarsana mempersilakan para supir untuk melakukan demonstrasi. Terlebih, hal tersebut memang dilindungi undang-undang sehingga dia tidak dapat melarang para sopir untuk melakukan demo.
"Silakan saja, asal jangan anarkis," kata Sudarsana.
Salah satu perwakilan sopir taksi, Wayan Kante meminta Satpol PP segera menurunkan baliho taksi online di Bali. Jika hal itu tidak dipenuhi dia akan melakukan persembahyangan khusus agar yang memasang baliho tersebut meninggal.
"Bener ini pak. Saya akan sembahyang berdoa agar ada korban kalau sampai ada baliho itu lagi," pintanya.
medcom.id, Denpasar: Ratusan sopir taksi di Bali mengancam akan kembali mengeelar demonstrasi jika Pemerintah Provinsi Bali tak menutup taksi berbasis aplikasi (daring). Hadirnya taksi online itu dianggap menyengsarakan para sopir taksi konvensional.
Ketut Witra selaku koordinator lapangan aksi damai, mengatakan, sudah enam kali para sopir taksi konvensional melakukan aksi. Namun pemerintah seakan abai dengan keinginan para sopir.
"Kami akan demo besar-besaran lagi jika tuntutan kami tidak dipenuhi," teriak Witra di hadapan Kadishub Provinsi Bali I G A Sudarsana di depan Kantor Gubernur Bali, Renon, Rabu, 3 Mei 2017.
Baca: Sopir Taksi Biasa Demo di Kantor Gubernur Bali
Menanggapi hal tersebut, Kadishub Provinsi Bali I G A Sudarsana mempersilakan para supir untuk melakukan demonstrasi. Terlebih, hal tersebut memang dilindungi undang-undang sehingga dia tidak dapat melarang para sopir untuk melakukan demo.
"Silakan saja, asal jangan anarkis," kata Sudarsana.
Salah satu perwakilan sopir taksi, Wayan Kante meminta Satpol PP segera menurunkan baliho taksi online di Bali. Jika hal itu tidak dipenuhi dia akan melakukan persembahyangan khusus agar yang memasang baliho tersebut meninggal.
"Bener ini pak. Saya akan sembahyang berdoa agar ada korban kalau sampai ada baliho itu lagi," pintanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)