Solo: Persiapan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Solo, Jawa Tengah telah selesai. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memastikan proyek tersebut sudah siap untuk dibangun.
Hal itu disampaikan Luhut saat diutus Presiden Joko Widodo meninjau progres PLTSa di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Solo. "Sudah tinggal konstruksi saja, mau ground breaking kapan saja terserah," kata Luhut di Solo, Kamis, 29 Agustus 2019.
Luhut menjelaskan tahap awal nanti PLTSa akan menghasilkan listrik sebesar 5 megawatt. Dalam sehari PLTSa bisa mengolah 400 sampai 450 ton sampah.
Luhut kembali mengatakan PLTSa bisa dikembangkan untuk menghasilkan listrik lebih besar. Mengenai kebutuhan sampah, pihaknya mengatakan Solo bisa bekerja sama dengan kabupaten sekitar.
"Ini spiritnya menghabiskan sampah. Lima tahun ke depan saya yakin Solo sudah bersih," beber Luhut.
Luhut juga mengapresiasi sistem pengolahan yang dilakukan pelaksana PLTSa, PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP) yang menggunakan metode plasma gasifikasi. "Jadi ini ramah lingkungan, tidak ada limbah yang terbuang," pungkas Luhut.
Sementara Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, berencana melakukan peletakan batu pertama pada September 2019. "Segera kita mulai agar bisa segera dimanfaatkan masyarakat," kata Hadi.
Hadi berharap TPA Putri Cempo yang luasnya 17 hektare dapat bersih dari sampah. "Kalau sudah bersih, kita akan punya daratan 17 hektare, bisa dimanfaatkan untuk yang lain," pungkas Hadi.
Solo: Persiapan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Solo, Jawa Tengah telah selesai. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memastikan proyek tersebut sudah siap untuk dibangun.
Hal itu disampaikan Luhut saat diutus Presiden Joko Widodo meninjau progres PLTSa di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Solo. "Sudah tinggal konstruksi saja, mau ground breaking kapan saja terserah," kata Luhut di Solo, Kamis, 29 Agustus 2019.
Luhut menjelaskan tahap awal nanti PLTSa akan menghasilkan listrik sebesar 5 megawatt. Dalam sehari PLTSa bisa mengolah 400 sampai 450 ton sampah.
Luhut kembali mengatakan PLTSa bisa dikembangkan untuk menghasilkan listrik lebih besar. Mengenai kebutuhan sampah, pihaknya mengatakan Solo bisa bekerja sama dengan kabupaten sekitar.
"Ini spiritnya menghabiskan sampah. Lima tahun ke depan saya yakin Solo sudah bersih," beber Luhut.
Luhut juga mengapresiasi sistem pengolahan yang dilakukan pelaksana PLTSa, PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP) yang menggunakan metode plasma gasifikasi. "Jadi ini ramah lingkungan, tidak ada limbah yang terbuang," pungkas Luhut.
Sementara Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, berencana melakukan peletakan batu pertama pada September 2019. "Segera kita mulai agar bisa segera dimanfaatkan masyarakat," kata Hadi.
Hadi berharap TPA Putri Cempo yang luasnya 17 hektare dapat bersih dari sampah. "Kalau sudah bersih, kita akan punya daratan 17 hektare, bisa dimanfaatkan untuk yang lain," pungkas Hadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DEN)