Yogyakarta: Puluhan sekolah di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menghentikan sementara pendidikan tatap muka (PTM) akibat temuan kasus covid-19. Puluhan sekolah itu merupakan tingkat SD, SMP, hingga SMA.
"Total ada 26 sekolah yang menghentikan PTM (setelah temuan kasus covid-19). Untuk siswa yang terpapat ini tanpa gejala," kata Juru bicara Pemerintah Kabupaten Kulon Progo untuk Penanganan Covid-19, Baning Rahayujati, saat dihubungi, Selasa, 22 Februari 2022.
Baca: Kembali Gelar Vaksinasi, Binda Bali Harap Perekonomian Kembali Pulih
Baning mengungkapkan Dinas Kesehatan setempat melakukan skrining acak tes covid-19 setelah dimulainya PTM, yakni di 10 SMA, 9 SMP dan 13 SD. Hasilnya ada temuan 79 kasus covid-19 di lingkungan sekolah.
"Temuan kasus itu dari tes yang kami lakukan di 32 sekolah. Selain 26 sekolah yang kami rekomendasikan menghentikan sementara PTM, sisanya 6 sekolah tetap PTM," jelas Baning.
Baning mengatakan dari 26 sekolah yang menghentikan sementara PTM itu, 9 di antaranya dihentikan lima hari. Sementara sisanya dihentikan selama 14 hari.
Menurut dia sejauh ini ada 1.433 sampel yang diambil dari 32 sekolah. Artinya, persentase positif covid-19 dari hasil skrining itu sebesar 6,1 persen. Ia mengatakan proses skrining akan dilanjutkan ke 28 sekolah lainnya.
"Total target skrining ini ada 61. Mayoritas yang belum kami sasaran di SD. Sebagian SMP dan SMA," jelasnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo, Arif Prastowo, mengingatkan agar sekolah yang menggelar PTM menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Selain sudah divaksin, ia mengatakan ketaatan menjalankan protokol kesehatan jadi keharusan untuk mencegah penularan virus tersebut.
"PTM penuh ataupun 50 persen harus taat protokol kesehatan. Penularan harus ditekan secara bersama-sama," ujarnya.
Yogyakarta: Puluhan sekolah di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menghentikan sementara pendidikan tatap muka (
PTM) akibat temuan kasus covid-19. Puluhan sekolah itu merupakan tingkat SD, SMP, hingga SMA.
"Total ada 26 sekolah yang menghentikan PTM (setelah temuan kasus covid-19). Untuk siswa yang terpapat ini tanpa gejala," kata Juru bicara Pemerintah Kabupaten Kulon Progo untuk Penanganan Covid-19, Baning Rahayujati, saat dihubungi, Selasa, 22 Februari 2022.
Baca:
Kembali Gelar Vaksinasi, Binda Bali Harap Perekonomian Kembali Pulih
Baning mengungkapkan Dinas Kesehatan setempat melakukan skrining acak tes covid-19 setelah dimulainya PTM, yakni di 10 SMA, 9 SMP dan 13 SD. Hasilnya ada temuan 79 kasus covid-19 di lingkungan sekolah.
"Temuan kasus itu dari tes yang kami lakukan di 32 sekolah. Selain 26 sekolah yang kami rekomendasikan menghentikan sementara PTM, sisanya 6 sekolah tetap PTM," jelas Baning.
Baning mengatakan dari 26 sekolah yang menghentikan sementara PTM itu, 9 di antaranya dihentikan lima hari. Sementara sisanya dihentikan selama 14 hari.
Menurut dia sejauh ini ada 1.433 sampel yang diambil dari 32 sekolah. Artinya, persentase positif covid-19 dari hasil skrining itu sebesar 6,1 persen. Ia mengatakan proses skrining akan dilanjutkan ke 28 sekolah lainnya.
"Total target skrining ini ada 61. Mayoritas yang belum kami sasaran di SD. Sebagian SMP dan SMA," jelasnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo, Arif Prastowo, mengingatkan agar sekolah yang menggelar PTM menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Selain sudah divaksin, ia mengatakan ketaatan menjalankan protokol kesehatan jadi keharusan untuk mencegah penularan virus tersebut.
"PTM penuh ataupun 50 persen harus taat protokol kesehatan. Penularan harus ditekan secara bersama-sama," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DEN)