Maros: Solar langka di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Maros, Sulawesi Selatan. Akibatnya, puluhan kendaraan yang didominasi truk logistik menumpuk di sekitar SPBU.
Sepekan belakangan, puluhan kendaraan terlihat antre untuk mendapatkan solar yang langka di Maros. Menumpuknya puluhan kendaraan truk di seluruh SPBU wilayah Maros dan Makassar membuat distribusi logistik ke daerah lain terhambat.
Faris, salah seorang sopir truk pengangkut logistik tujuan Kendari, mengaku sudah mengantre selama dua hari. Namun, dia tak kunjung mendapatkan solar untuk kendaraannya.
"Belum dapet solar sampai sekarang dan sudah dua hari antre, Sampai tidur di mobil," kata Faris dalam tayangan Headline News di Metro TV, Kamis, 10 Maret 2022.
Manajer SPBU Butattoa Maros Zainal Husain mengatakan kelangkaan BBM jenis solar terjadi karena kuota solar dari pihak Pertamina dibatasi. Misalnya, SPBU Butattoa Maros yang biasanya dijatah 24 kiloliter per hari turun menjadi 16 kiloliter per hari.
Hampir empat hari kondisinya seperti ini, jadi memang ada pembatasan dari pihak Pertamina," tutur Zainal Husain. (Fauzi Pratama Ramadhan)
Maros: Solar langka di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Maros, Sulawesi Selatan. Akibatnya, puluhan kendaraan yang didominasi truk logistik menumpuk di sekitar SPBU.
Sepekan belakangan, puluhan kendaraan terlihat antre untuk mendapatkan solar yang langka di Maros. Menumpuknya puluhan kendaraan truk di seluruh SPBU wilayah Maros dan Makassar membuat distribusi logistik ke daerah lain terhambat.
Faris, salah seorang sopir truk pengangkut logistik tujuan Kendari, mengaku sudah mengantre selama dua hari. Namun, dia tak kunjung mendapatkan solar untuk kendaraannya.
"Belum dapet solar sampai sekarang dan sudah dua hari antre, Sampai tidur di mobil," kata Faris dalam tayangan
Headline News di
Metro TV, Kamis, 10 Maret 2022.
Manajer SPBU Butattoa Maros Zainal Husain mengatakan kelangkaan BBM jenis solar terjadi karena kuota solar dari pihak Pertamina dibatasi. Misalnya, SPBU Butattoa Maros yang biasanya dijatah 24 kiloliter per hari turun menjadi 16 kiloliter per hari.
Hampir empat hari kondisinya seperti ini, jadi memang ada pembatasan dari pihak Pertamina," tutur Zainal Husain.
(Fauzi Pratama Ramadhan) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)