medcom.id, Yogyakarta: Seekor lumba-lumba penuh luka terdampar di Pantai Bolong kawasan Parangtritis, Kecamatan Kretek, Bantul, Rabu (8/4/2015) siang. Sontak, lumba-lumba ini mencuri perhatian warga.
Mamalia laut ini pertama kali ditemukan oleh warga sekitar sekitar pukul 14.00 WIB dan segera dilaporkan ke tim SAR pantai.
"Tim SAR pantai melaporkan menemukan lumba-lumba berdarah penuh luka sekitar 14.30 WIB. Saat ditemukan, ada luka bekas gigitan. Sepertinya lumba-lumba itu habis bertengkar dengan hiu," tutur Kepala SAR Parangtritis, Ali Susanto, ketika dihubungi Metrotvnews.com di Yogyakarta, Kamis (9/4/2015).
Sayangnya, karena banyaknya darah yang menetes dan kurangnya pengobatan, lumba-lumba malang tersebut mati dua jam sesudah ditemukan.
"Petugas kami sudah berusaha mengembalikannya ke laut sebanyak dua kali. Tapi lumba-lumba itu tidak mau. Akhirnya petugas menggali lubang dan mengisinya dengan air untuk menyelamatkannya. Sayangnya karena banyak darah, lumba-lumba sepanjang dua meter itu enggak selamat," tutur Ali.
Kini, bangkai lumba-lumba sudah dikubur di depan pos satpam SAR. Ali menambahkan kejadian ikan terdampar di kawasan Parangtritis pernah terjadi beberapa bulan lalu. "Kejadian terakhir kira-kira Desember tahun lalu. Tapi bisa diselamatkan. Bisa dikembalikan ke tengah laut," kata dia.
medcom.id, Yogyakarta: Seekor lumba-lumba penuh luka terdampar di Pantai Bolong kawasan Parangtritis, Kecamatan Kretek, Bantul, Rabu (8/4/2015) siang. Sontak, lumba-lumba ini mencuri perhatian warga.
Mamalia laut ini pertama kali ditemukan oleh warga sekitar sekitar pukul 14.00 WIB dan segera dilaporkan ke tim SAR pantai.
"Tim SAR pantai melaporkan menemukan lumba-lumba berdarah penuh luka sekitar 14.30 WIB. Saat ditemukan, ada luka bekas gigitan. Sepertinya lumba-lumba itu habis bertengkar dengan hiu," tutur Kepala SAR Parangtritis, Ali Susanto, ketika dihubungi
Metrotvnews.com di Yogyakarta, Kamis (9/4/2015).
Sayangnya, karena banyaknya darah yang menetes dan kurangnya pengobatan, lumba-lumba malang tersebut mati dua jam sesudah ditemukan.
"Petugas kami sudah berusaha mengembalikannya ke laut sebanyak dua kali. Tapi lumba-lumba itu tidak mau. Akhirnya petugas menggali lubang dan mengisinya dengan air untuk menyelamatkannya. Sayangnya karena banyak darah, lumba-lumba sepanjang dua meter itu enggak selamat," tutur Ali.
Kini, bangkai lumba-lumba sudah dikubur di depan pos satpam SAR. Ali menambahkan kejadian ikan terdampar di kawasan Parangtritis pernah terjadi beberapa bulan lalu. "Kejadian terakhir kira-kira Desember tahun lalu. Tapi bisa diselamatkan. Bisa dikembalikan ke tengah laut," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(BOB)