Gubernur Sumsel Herman Deru saat menghadiri Rakortekrenbang secara virtual bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, Kamis, 25 Februari 2021. Foto: Dokumentasi
Gubernur Sumsel Herman Deru saat menghadiri Rakortekrenbang secara virtual bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, Kamis, 25 Februari 2021. Foto: Dokumentasi

Herman Deru Selaraskan Pembangunan Daerah dengan Pusat

Gonti Hadi Wibowo • 26 Februari 2021 08:29
Palembang: Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru terus berupaya membangkitkan Sumsel dari dampak pandemi covid-19. Salah satu upayanya adalah dengan berkomitmen menyelaraskan arah pembangunan di daerah dengan pemerintah pusat.
 
"Pemerintah daerah dan pusat memang harus bergerak secara linear dan tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Terutama jika ingin melakukan tranformasi ekonomi guna memulihkan kembali pertumbuhan ekonomi yang terdampak covid-19," kata Herman Deru saat menghadiri Rapat Koordinasi Teknis Rencana Pembangunan (Rakortekrenbang) secara virtual bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, Kamis, 25 Februari 2021.
 
Menurutnya, transformasi ekonomi tidak terbatas pada upaya peningkatan produktivitas saja. Melainkan juga harus diikuti dengan pola pikir bagaimana ekonomi yang sebelumnya mapan dan terpuruk untuk segera bangkit kembali.

Baca: Sri Mulyani: Pandemi Membuat Kemunduran Pembangunan RI
 
Apalagi saat ini vaksinasi dan aturan protokol kesehatan sudah digencarkan pemerintah pusat. Sehingga setelah masa transisi pemulihan dilakukan pada 2021, semuanya akan pulih seutuhnya pada 2022.
 
"Saat ini adalah era transisi pemulihan ekonomi. Untuk itu semua harus menata kembali dan menyesuaikan keadaan ke new normal dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Ini harus dilakukan agar semua bisa beraktivitas dan produktif supaya laju ekonomi tidak terhambat," jelasnya.
 
Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, menjelaskan didasarkan pada rencana pembangunan jangka menengah 2020-2024 pihaknya memandang perlu dilakukan sinkronisasi dan konfergensi pemerintah pusat dengan rencana pembangunan daerah.
 
Baca: Herman Deru Dukung Lubuklinggau Jadi Kota Niaga dan Pariwisata
 
Dalam rencana pembangunan jangka menengah tersebut didalamnya terdapat tujuh agenda pembangunan yang dapat dijadikan rujukan.  Apalagi saat ini di seluruh dunia mengalami keadaan yang luar biasa yang berpengaruh terhadap kehidupan dan jalannya pembangunan.
 
Tujuh agenda pembangunan itu ialah ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan berkualitas dan berkeadilan, pengembangan wilayah untuk mengurangi kesenjangan, SDM berkualitas dan berdaya saing, revolusi mental dan pembangunan kebudayaan, infrastruktur untuk ekonomi, dan pelayanan dasar.
 
Sebelumnya, negara punya harapan yang tinggi dengan tingkat pendapatan rata-rata di atas USD12.000. Namun pandemi covid-19 mengganggu pencapaian visi 2045.
 
"Agar bisa kembalikan target pembangunan kita dan pertumbuhan ekonomi kita, tranformasi ekonomi harus dilakukan dengan memgubah struktur perekonomian dari lower productivity to higher productivity sectors. Kemudian  dengan meningkatkan produktivitas di masing-masing sektor," katanya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan