Bandung: Ruangan laboratorium komputer di SMAN 1 Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, rusak parah karena tembok pembatas Balai Inseminasi Buatan (BIB) yang berada di belakang sekolah jebol.
Rusaknya ruang laboratorium tersebut setelah hujan deras pada Sabtu petang, 14 November 2021. Tembok ruangan yang ambrol masih dibiarkan karena miring dan berpotensi roboh, lumpur yang terbawa banjir juga masih belum dibersihkan.
Selain laboratorium, sejumlah ruang kelas, tata usaha, dan toilet siswa juga kebanjiran. Pegawai sekolah, para siswa dibantu anggota TNI dari Pusdik Ajen membantu membersihkan material lumpur di sekitar area sekolah.
Para siswa pun terancam tidak bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) pada Senin, 15 November 2021, karena nyaris semua ruangan masih terdampak banjir.
"Mungkin besok kita ada skenario baru, besok ada pembersihan bareng siswa dan guru. Kita lihat Selasa, kalau sudah beres semua berarti kita bisa langsung PTM, tetapi kalau belum berarti pembelajaran daring, kita lihat besok," kata Kepala Sekolah SMAN 1 Lembang, Suhendiana Noor.
Baca juga: Pertamina Pastikan Kebakaran Tangki Kilang Cilacap Telah Padam
Kejadian ini pertama kalinya melanda sekolah tersebut hingga mengakibatkan beberapa ruangan jebol dan terendam lumpur. Menurut dia, banjir tersebut berasal dari saluran di bagian atas yang bercampur dengan pasir.
"Memang kemarin dari pagi, hujan di Lembang besar sekali. Air hujan dari pasar ditambah Kampung Bukanagara itu masuk ke sini karena posisi sekolah berada di cekungan. Dengan volume air besar, benteng BIB roboh karena bersebelahan sekolah, air seluruhnya masuk membawa kotoran kebun, kandang dan sebagainya," ungkapnya.
Total sekitar 20 ruangan terdampak banjir disertai lumpur, pembersihan juga dibantu petugas dari BIB dengan mengerahkan mobil penyemprot. Hingga saat ini pihaknya masih menghitung kerugian atas bencana tersebut, namun dipastikan puluhan unit komputer yang disimpan dalam ruangan laboratorium tidak bisa digunakan lagi.
Sebagai langkah antisipasi, rencananya akan dibuatkan saluran air sementara untuk mencegah kembali terjadinya banjir ke area sekolah. Untuk penanganan jangka panjang, pihaknya meminta pemerintah menata saluran drainase di wilayah Lembang.
"Barangkali air hujan bisa dialirkan ke Pacuan Kuda lalu ke aliran lebih besar. Kalau begini terus, kita pasti terus terdampak," jelasnya. (Depi Gunawan)
Bandung:
Ruangan laboratorium komputer di SMAN 1 Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, rusak parah karena tembok pembatas Balai Inseminasi Buatan (BIB) yang berada di belakang sekolah jebol.
Rusaknya ruang laboratorium tersebut setelah hujan deras pada Sabtu petang, 14 November 2021. Tembok ruangan yang ambrol masih dibiarkan karena miring dan berpotensi roboh, lumpur yang terbawa banjir juga masih belum dibersihkan.
Selain laboratorium, sejumlah ruang kelas, tata usaha, dan toilet siswa juga kebanjiran. Pegawai sekolah, para siswa dibantu anggota TNI dari Pusdik Ajen membantu membersihkan material lumpur di sekitar area sekolah.
Para siswa pun terancam tidak bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) pada Senin, 15 November 2021, karena nyaris semua ruangan masih terdampak banjir.
"Mungkin besok kita ada skenario baru, besok ada pembersihan bareng siswa dan guru. Kita lihat Selasa, kalau sudah beres semua berarti kita bisa langsung PTM, tetapi kalau belum berarti pembelajaran daring, kita lihat besok," kata Kepala Sekolah SMAN 1 Lembang, Suhendiana Noor.
Baca juga:
Pertamina Pastikan Kebakaran Tangki Kilang Cilacap Telah Padam
Kejadian ini pertama kalinya melanda sekolah tersebut hingga mengakibatkan beberapa ruangan jebol dan terendam lumpur. Menurut dia, banjir tersebut berasal dari saluran di bagian atas yang bercampur dengan pasir.
"Memang kemarin dari pagi, hujan di Lembang besar sekali. Air hujan dari pasar ditambah Kampung Bukanagara itu masuk ke sini karena posisi sekolah berada di cekungan. Dengan volume air besar, benteng BIB roboh karena bersebelahan sekolah, air seluruhnya masuk membawa kotoran kebun, kandang dan sebagainya," ungkapnya.
Total sekitar 20 ruangan terdampak banjir disertai lumpur, pembersihan juga dibantu petugas dari BIB dengan mengerahkan mobil penyemprot. Hingga saat ini pihaknya masih menghitung kerugian atas bencana tersebut, namun dipastikan puluhan unit komputer yang disimpan dalam ruangan laboratorium tidak bisa digunakan lagi.
Sebagai langkah antisipasi, rencananya akan dibuatkan saluran air sementara untuk mencegah kembali terjadinya banjir ke area sekolah. Untuk penanganan jangka panjang, pihaknya meminta pemerintah menata saluran drainase di wilayah Lembang.
"Barangkali air hujan bisa dialirkan ke Pacuan Kuda lalu ke aliran lebih besar. Kalau begini terus, kita pasti terus terdampak," jelasnya. (Depi Gunawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)