Sikka: Wakil Bupati Sikka, NTT, Romanus Woga, menyebut saat ini kendala penanganan 1.123 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di wilayah itu lantaran kurangnya pasokan obat penyembuhan.
"Dari 1.123 ODGJ di Sikka, terdapat 793 gejala berat dan sisa gejala ringan. Kurangnya pasokan obat menjadi kendala penanganan ODGJ di Sikka saat ini," ujar Romanus, Selasa, 30 November 2021.
Selain obat, kata dia, kendala lain yang dihadapi yaitu penanganan yang terintegrasi, terpadu, dan komprehensif. Pasalnya banyak ODGJ kurang mendapatkan perhatian dari keluarga dan masyarakat.
"Tingginya masalah kesehatan jiwa di Kabupaten Sikka, perlu kepedulian dari kita semua," papar dia.
Baca juga: Emosi Kalah Pilkades, Kandidat Blokade Jalan
Romanus mengaku keterbatasan tenaga kesehatan yang terlatih juga merupakan masalah yang perlu ditanggulangi melalui peningkatan kapasitas tentang pelayanan kesehatan jiwa.
Karenanya, perlu dilakukan peningkatan kompetensi para dokter, perawat, dan kader, sebagai mentor dalam penanganan ODGJ menuju Kabupaten Sikka bebas pasung dan ODGJ 2022.
"Jadi saat ini perlu peningkatan kompetensi para dokter, perawat, dan relawan sebagai mentor yang baik dalam menangani ODGJ menuju Kabupaten Sikka bebas ODGJ 2022" jelasnya.
Romanus pun mengajak tenaga kesehatan sebagai garda terdepan agar dapat menjadi mentor yang baik, dalam melakukan edukasi dan pendekatan kekeluargaan guna mencegah dan menekan angka ODGJ di Sikka.
Sikka: Wakil Bupati Sikka, NTT, Romanus Woga, menyebut saat ini kendala penanganan 1.123 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di wilayah itu lantaran kurangnya pasokan obat penyembuhan.
"Dari 1.123 ODGJ di Sikka, terdapat 793 gejala berat dan sisa gejala ringan. Kurangnya pasokan obat menjadi kendala penanganan ODGJ di Sikka saat ini," ujar Romanus, Selasa, 30 November 2021.
Selain obat, kata dia, kendala lain yang dihadapi yaitu penanganan yang terintegrasi, terpadu, dan komprehensif. Pasalnya banyak ODGJ kurang mendapatkan perhatian dari keluarga dan masyarakat.
"Tingginya masalah kesehatan jiwa di Kabupaten Sikka, perlu kepedulian dari kita semua," papar dia.
Baca juga:
Emosi Kalah Pilkades, Kandidat Blokade Jalan
Romanus mengaku keterbatasan tenaga kesehatan yang terlatih juga merupakan masalah yang perlu ditanggulangi melalui peningkatan kapasitas tentang pelayanan kesehatan jiwa.
Karenanya, perlu dilakukan peningkatan kompetensi para dokter, perawat, dan kader, sebagai mentor dalam penanganan ODGJ menuju Kabupaten Sikka bebas pasung dan ODGJ 2022.
"Jadi saat ini perlu peningkatan kompetensi para dokter, perawat, dan relawan sebagai mentor yang baik dalam menangani ODGJ menuju Kabupaten Sikka bebas ODGJ 2022" jelasnya.
Romanus pun mengajak tenaga kesehatan sebagai garda terdepan agar dapat menjadi mentor yang baik, dalam melakukan edukasi dan pendekatan kekeluargaan guna mencegah dan menekan angka ODGJ di Sikka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)