ilustrasi Medcom.id
ilustrasi Medcom.id

Perizinan Investasi di Jawa Barat Disebut Perlu Dipercepat

P Aditya Prakasa • 02 Desember 2021 18:26
Bandung: Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyebut pelaku usaha sulit masuk ke pasar investasi di Jawa Barat. Hal itu dikarenakan lambatnya proses perizinan untuk melakukan investasi di Jawa Barat. Meski meningkat, berdasar survei para investor masih mengeluhkan soal perizinan.
 
"Koresnponden melihat sulitnya masuk pasar di Jawa Barat katanya katanya karena izinnya lambat. Saran kami ya harus dipercepat tanpa mengesampingkan hal-hal yang insensial," kata Kepala KPPU Kantor Wilayah (Kanwil) III Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten, Lina Rosmiati, di Kantor KPPU III Jawa Barat, Kota Bandung, Kamis, 2 Desember 2021.
 
Baca: Polda Sumsel Periksa Dosen Unsri yang Diduga Cabuli Mahasiswi Besok

Lina menjelaskan terkait permodalan dari hasil survei disebutkan bila modal berusaha di Jabar cukup tinggi. Namun dia tak menyebut besaran nominal berusaha di Jabar.
 
"Tapi ini jadi salah satu kendala pelaku usaha masuk ke Jabar hanya dipikirkan modalnya akan besar, itu sangat basic. Jadi ukuran besar tidaknya itu tidak diketahui, tapi kita sama-sama tahu kalau DKI dan Jabar memang daerah premium investasi," kata dia.
 
Hasil survei oleh KPPU Jawa Barat, indeks persaingan usaha di Jabar tahun 2021 mengalami kenaikan dibanding tahun 2020. Dari skor 5.07 kini menjadi 5.24. Sedangkan DKI Jakarta mengalami penurunan dari 5.53 di tahun 2020 menjadi 5.48 tahun 2021. Sementara Banten juga turun dari 4.93 menjadi 4.81 pada 2021.
 
Adapun sektor yang menjadi tingkat persiangan usaha tinggi di Jakarta seperti sektor perdagangan besar, eceran, reparasi mobil, dan sepeda motor. Kemudian informasi dan komunikasi, jasa kesehatan, serta kegiatan sosial.
 
Kemudian di Jabar, sektor persaingan usaha tinggi berada di industri pengolahan, perdagangan besar, eceran, reparasi mobil dan sepeda motor. Kemudian pertanian, kehutanan dan perikanan.
 
Terakhir di wilayah Banten, sektor paling tinggi yakni perdagangan besar, eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, kemudian industri pengolahan dan penyediaan akomodasi, makan dan minum.
 
Lina menjelaskan ada empat poin yang membuat sektor-sektor tersebut muncul dan menjadi tinggi. Temuan KPPU di antaranya jumlah pelaku usaha (pemasok) banyak, relatif rendahnya hambatan masuk industri atau pasar, relatif rendahnya konsentrasi pasar dan banyaknya varian produk dalam sektor tersebut.
 
"Ini menghasilkan perilaku industri yang sehat dan kinerja pasar yang baik," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan