Banjarbaru: Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) mulai marak melanda sejumlah wilayah di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Sepanjang musim kemarau (April-Juli) tercatat sebaran titik api yang muncul di wilayah ini mencapai 674 titik api.
Kepala Seksi Karhutla Dinas Kehutanan Kalsel, Bambang, mengatakan sejauh ini jumlah sebaran titik api yang muncul di Kalsel mencapai 674 titik.
"Tercatat kebakaran melanda sekitar 21 hektar kawasan hutan dan sisanya di luar kawasan hutan. Total luas areal terbakar hampir 100 hektar," kata Bambang, Kamis, 29 Juli 2021.
Baca: Ratusan Hektare Sawah di Manggarai Barat Kekeringan
Dia menjelaskan setiap harinya ada puluhan titik api muncul di Kalsel. Berdasarkan data BMKG Kalsel perhari ini terpantau 25 hot spot di sejumlah wilayah seperti Kabupaten Kotabaru, Banjar, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Barito Kuala dan Kota Banjarbaru.
Sehari sebelumnya titik panas yang terpantau sebanyak 32 titik tersebar di sejumlah wilayah. Sebagian besar wilayah tersebut mempunyai tingkat kerawanan terbakar sangat tinggi.
Menurut dia kebakaran lebih banyak disebabkan adanya aktivitas pembukaan lahan pertanian oleh warga. Dalam beberapa waktu terakhir Tim Manggala Agni Kalsel harus berjibaku memadamkan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi.
Kondisi kemarau menyebabkan tim karhutla kesulitan mendapatkan sumber air di lokasi kebakaran. Areal yang terbakar umumnya berupa semak belukar dan kawasan lahan gambut.
Sebelumnya Pj Gubernur Kalsel, Safrizal ZA, mengingatkan agar perusahaan perkebunan kelapa sawit (PKS) dan para petani sawit rakyat kembali tidak melakukan pembakaran dalam kegiatan pembersihan (land clearing) maupun pembukaan lahan baru.
Pusdalops BPBD Kalsel melaporkan kebakaran lahan terjadi di sejumlah lokasi di Kabupaten Balangan, Hulu Sungai Selatan dan areal sekitar bandara Syamsudin Noor Kota Banjarbaru.
Banjarbaru:
Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) mulai marak melanda sejumlah wilayah di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Sepanjang musim kemarau (April-Juli) tercatat sebaran titik api yang muncul di wilayah ini mencapai 674 titik api.
Kepala Seksi Karhutla Dinas Kehutanan Kalsel, Bambang, mengatakan sejauh ini jumlah sebaran titik api yang muncul di Kalsel mencapai 674 titik.
"Tercatat kebakaran melanda sekitar 21 hektar kawasan hutan dan sisanya di luar kawasan hutan. Total luas areal terbakar hampir 100 hektar," kata Bambang, Kamis, 29 Juli 2021.
Baca:
Ratusan Hektare Sawah di Manggarai Barat Kekeringan
Dia menjelaskan setiap harinya ada puluhan titik api muncul di Kalsel. Berdasarkan data BMKG Kalsel perhari ini terpantau 25 hot spot di sejumlah wilayah seperti Kabupaten Kotabaru, Banjar, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Barito Kuala dan Kota Banjarbaru.
Sehari sebelumnya titik panas yang terpantau sebanyak 32 titik tersebar di sejumlah wilayah. Sebagian besar wilayah tersebut mempunyai tingkat kerawanan terbakar sangat tinggi.
Menurut dia kebakaran lebih banyak disebabkan adanya aktivitas pembukaan lahan pertanian oleh warga. Dalam beberapa waktu terakhir Tim Manggala Agni Kalsel harus berjibaku memadamkan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi.
Kondisi kemarau menyebabkan tim karhutla kesulitan mendapatkan sumber air di lokasi kebakaran. Areal yang terbakar umumnya berupa semak belukar dan kawasan lahan gambut.
Sebelumnya Pj Gubernur Kalsel, Safrizal ZA, mengingatkan agar perusahaan perkebunan kelapa sawit (PKS) dan para petani sawit rakyat kembali tidak melakukan pembakaran dalam kegiatan pembersihan (land clearing) maupun pembukaan lahan baru.
Pusdalops BPBD Kalsel melaporkan kebakaran lahan terjadi di sejumlah lokasi di Kabupaten Balangan, Hulu Sungai Selatan dan areal sekitar bandara Syamsudin Noor Kota Banjarbaru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)