Pemandangan hijau dengan aroma wangi hutan pinus sangat segar dan mampu menghapus kejenuhan rutinitas yang membosankan. (Foto: Arthurio Oktavianus)
Pemandangan hijau dengan aroma wangi hutan pinus sangat segar dan mampu menghapus kejenuhan rutinitas yang membosankan. (Foto: Arthurio Oktavianus)

Akses Wisata ke Hutan Pinus Mangunan Bantul Diberlakukan Ganjil-Genap

Ahmad Mustaqim • 16 September 2021 16:15
Bantul: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), akan memberlakukan kebijakan ganjil-genap bagi kendaraan wisatawan yang berkunjung di destinasi wisata Hutan Pinus Sari Mangunan mulai Jumat, 17 September 2021. Langkah Uji coba ini akan berlangsung hingga Minggu, 19 September mendatang.
 
Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Annihayah, mengatakan, aturan itu akan dilaksanakan secara bergilir. Ia menjelaskan, hanya kendaran dengan pelat nomor ganjil pada Jumat besok yang diizinkan melintas.
 
"Sedangkan Minggu untuk kendaraan (pelat nomor) ganjil. Ini berlaku besok pukul 12.00 WIB," kata Annihayah, Kamis, 16 September 2021. 

Detinasi wisata alam Hutan Pinus Mangunan ini menjadi satu dari tiga destinasi pariwisata yang diizinkan buka oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Dua destinasi lain yakni Kebun Binatang Gembira Loka (Kota Yogyakarta) dan Tebing Breksi (Sleman).
 
Baca: KA Bandara YIA Mulai Berbayar Per 17 September
 
Anni mengungkapkan, akan ada petugas yang menyeleksi kendaraan wisatawan sebelum masuk di kawasan Pinus Sari. Mereka akan memeriksa calon pengunjung, apakah sesuai ketentuan atau tidak.
 
"Petugasnya nanti ada dari Dinas Pariwisata, Satpol PP, TNI, polisi, dan Dinas Perhubungan. Jumlahnya sekitar 15 orang," ungkapnya.
 
Ia berharap, pengelola hutan Pinus Sari juga memperbantukan anggotanya untuk menyeleksi calon pengunjung. Pemberlakuan kebijakan ini untuk membatasi jumlah wisatawan.
 
"Kapasitasnya untuk saat ini diberlakukan sebanyak 1.900 pengunjung, atau sekitar 25 persen dari kapasitas. Sampai saat ini yang sudah berkunjung puluhan, sekitar 80-an orang," ungkapnya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan