Semarang: Klaster Batik Kota Semarang menggelar sejumlah acara di Hutan Tinjomoyo, Semarang dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional, Sabtu, 2 Oktober 2021. Salah satunya dengan menggelar fashion show yang diikuti sebanyak 17 desainer di bawah naungan Klaster Batik Kota Semarang.
Acara ini mengusung tema Bangga Dengan Memakai Batik dan juga membawa slogan 'Klaster Batik Semangat-semangat Yes'. Ini diimplementasikan dengan semangat para perajin batik untuk tetap produktif walaupun di tengah pandemi covid-19.
Acara dimulai dengan fashion show yang sudah berlangsung sejak pukul 09.30 WIB. Para desainer yang hadir juga membawa para model untuk memamerkan produk batik buatan mereka.
"Para desainer ini juga membawa para model yang hari ini diberi tugas untuk memamerkan produk-produk batik buatan atau produksi dari 17 desainer tadi," jelas jurnalis Metro TV Naufal Noorosa dalam tayangan Metro Siang di Metro TV, dari Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 2 Oktober 2021.
Setelah fashion show, acara dilanjutkan dengan sesi pemotretan yang dilakukan secara outdoor. Ketua Klaster Batik Kota Semarang menyebut pandemi Covid-19 memang membawa banyak dampak negatif bagi kelangsungan usaha batik yang ada di Kota Semarang.
Para perajin batik berharap pandemi Covid-19 dapat segera berakhir. Selain itu, adanya pelonggaran di sektor pariwisata ataupun edukasi yang memiliki kaitan erat dengan batik. Ini agar produktivitas serta eksistensi batik bisa segera kembali naik. (Widya Finola Ifani Putri)
Semarang: Klaster Batik Kota Semarang menggelar sejumlah acara di Hutan Tinjomoyo, Semarang dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional, Sabtu, 2 Oktober 2021. Salah satunya dengan menggelar
fashion show yang diikuti sebanyak 17 desainer di bawah naungan Klaster Batik Kota Semarang.
Acara ini mengusung tema Bangga Dengan Memakai Batik dan juga membawa slogan 'Klaster Batik Semangat-semangat Yes'. Ini diimplementasikan dengan semangat para perajin batik untuk tetap produktif walaupun di tengah pandemi covid-19.
Acara dimulai dengan
fashion show yang sudah berlangsung sejak pukul 09.30 WIB. Para desainer yang hadir juga membawa para model untuk memamerkan produk batik buatan mereka.
"Para desainer ini juga membawa para model yang hari ini diberi tugas untuk memamerkan produk-produk batik buatan atau produksi dari 17 desainer tadi," jelas jurnalis Metro TV Naufal Noorosa dalam tayangan Metro Siang di Metro TV, dari Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 2 Oktober 2021.
Setelah
fashion show, acara dilanjutkan dengan sesi pemotretan yang dilakukan secara
outdoor. Ketua Klaster Batik Kota Semarang menyebut pandemi Covid-19 memang membawa banyak dampak negatif bagi kelangsungan usaha batik yang ada di Kota Semarang.
Para perajin batik berharap pandemi Covid-19 dapat segera berakhir. Selain itu, adanya pelonggaran di sektor pariwisata ataupun edukasi yang memiliki kaitan erat dengan batik. Ini agar produktivitas serta eksistensi batik bisa segera kembali naik.
(Widya Finola Ifani Putri) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)