Semarang: Kasus positif covid-19 di Kudus, Jawa Tengah, terus mengkhawatirkan. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan rumah sakit rujukan covid-19 sudah dipenuhi pasien yang terinfeksi virus korona.
"Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit di Kudus sudah sangat tinggi, mendekati 100 persen. Saya sudah komunikasi dengan Bupati dan Kadinkes-nya. Persoalan yang harus diselesaikan di sana itu menambah tempat tidur. Itu sebenarnya tida sulit, tinggal butuh mau saja," kata Ganjar, di Semarang, Jawa Tengah, Rabu, 2 Juni 2021.
Namun, kata Ganjar, apabila Kudus masih tidak mampu menambah tempat tidur dan ICU isolasi, Pemerintah Provinsi Jateng siap menurunkan rumah sakit darurat. Ganjar mengaku sedang melakukan assesment tentang perlu tidaknya membuat rumah sakit darurat.
"Kalau harus membuat rumah sakit darurat kita sudah siap. TNI/Polri sudah siap. SDM kita dorong, perawatnya dari PPNI dan dari kita sudah kita dorong, termasuk dokter dari Provinsi maupun IDI sudah disiapkan," tegasnya.
Baca: Menkes Usulkan Sentra Vaksinasi Dibuat di Mal dan Bandara
Ganjar menerangkan, Jateng akan terus melakukan pendampingan kepada Kudus menangani covid-19. Menurut Ganjar, Kementerian Kesehatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana sudah turun juga menangani Kudus.
"Kita akan pandu, biar teman-teman Kudus nyaman semuanya. Kami siap bantu, kemenkes dan BNPB juga siap bantu," jelas Ganjar.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo, mengatakan tingkat hunian bagi pasien covid-19 di rumah sakit-rumah sakit rujukan di Kudus memang mengkhawatirkan. Yulianto mengaku sudah mengirimkan puluhan perawat ke Kudus untuk membantu penanganan pasien covid-19.
"Banyak juga tenaga kesehatan di Kudus yang terkonfirmasi positif Covid-19. Kami dari Provinsi berupaya melakukan penambahan tenaga. Sudah ada 48 tenaga kesehatan yang kami kirim ke Kudus untuk membackup," jelas Yulianto.
Semarang: Kasus positif covid-19 di Kudus, Jawa Tengah, terus mengkhawatirkan. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan rumah sakit rujukan
covid-19 sudah dipenuhi pasien yang terinfeksi virus korona.
"
Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit di Kudus sudah sangat tinggi, mendekati 100 persen. Saya sudah komunikasi dengan Bupati dan Kadinkes-nya. Persoalan yang harus diselesaikan di sana itu menambah tempat tidur. Itu sebenarnya tida sulit, tinggal butuh mau saja," kata Ganjar, di Semarang, Jawa Tengah, Rabu, 2 Juni 2021.
Namun, kata Ganjar, apabila Kudus masih tidak mampu menambah tempat tidur dan ICU isolasi, Pemerintah Provinsi Jateng siap menurunkan rumah sakit darurat. Ganjar mengaku sedang melakukan assesment tentang perlu tidaknya membuat rumah sakit darurat.
"Kalau harus membuat rumah sakit darurat kita sudah siap. TNI/Polri sudah siap. SDM kita dorong, perawatnya dari PPNI dan dari kita sudah kita dorong, termasuk dokter dari Provinsi maupun IDI sudah disiapkan," tegasnya.
Baca: Menkes Usulkan Sentra Vaksinasi Dibuat di Mal dan Bandara
Ganjar menerangkan, Jateng akan terus melakukan pendampingan kepada Kudus menangani covid-19. Menurut Ganjar, Kementerian Kesehatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana sudah turun juga menangani Kudus.
"Kita akan pandu, biar teman-teman Kudus nyaman semuanya. Kami siap bantu, kemenkes dan BNPB juga siap bantu," jelas Ganjar.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo, mengatakan tingkat hunian bagi pasien covid-19 di rumah sakit-rumah sakit rujukan di Kudus memang mengkhawatirkan. Yulianto mengaku sudah mengirimkan puluhan perawat ke Kudus untuk membantu penanganan pasien covid-19.
"Banyak juga tenaga kesehatan di Kudus yang terkonfirmasi positif Covid-19. Kami dari Provinsi berupaya melakukan penambahan tenaga. Sudah ada 48 tenaga kesehatan yang kami kirim ke Kudus untuk membackup," jelas Yulianto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)