Semarang: Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersiaga menghadapi fenomena La Nina yang ditandai dengan cuaca ekstrem berupa hujan lebat. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan Jateng akan dilanda curah hujan tinggi pada Desember 2021.
"Ramalan BMKG Jateng akan dilanda cuaca ekstrem. Ramalannya sampai Desember hujan akan tinggi, Januari akan turun dan Februari akan tinggi lagi. Maka, kita harus siap siaga sampai April," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Semarang, Jateng, Rabu, 9 November 2021.
Ganjar meminta instansi terkait untuk menyebarkan peta bencana, sekaligus informasi kepada masyarakat Jawa Tengah. Dia mengimbau masyarakat untuk menggunakan peringatan dini bencana meski dengan alat sederhana.
Baca: La Nina Tingkatkan Ancamanan Banjir dan Longsor di Kulon Progo
"Bisa kentongan, ilmu titen dan lain yang masyarakat sudah paham," jelasnya.
Pelaksana tugas Kepala BPBD Jateng, Safrudin, mengungkapkan ada 9.631 personel gabungan yang sudah bersiaga menghadapi bencana di Jateng. Tak cuma personel, dia memastikan, segala alat kebencanaan telah siap.
"Sudah standby semua di daerah. Logistik juga aman," ungkap Safrudin.
Safrudin mengatakan, pada musim hujan, ancaman bencana di Jateng berupa banjir dan tanah longsor. Selain itu, Jateng juga harus mewaspadai banjir bandang.
"Kita juga antisipasi banjir bandang, karena potensi itu juga ada di Jateng," terangnya.
Semarang: Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersiaga menghadapi fenomena
La Nina yang ditandai dengan cuaca ekstrem berupa hujan lebat. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan Jateng akan dilanda curah hujan tinggi pada Desember 2021.
"Ramalan BMKG Jateng akan dilanda cuaca ekstrem. Ramalannya sampai Desember hujan akan tinggi, Januari akan turun dan Februari akan tinggi lagi. Maka, kita harus siap siaga sampai April," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Semarang, Jateng, Rabu, 9 November 2021.
Ganjar meminta instansi terkait untuk menyebarkan peta bencana, sekaligus informasi kepada masyarakat Jawa Tengah. Dia mengimbau masyarakat untuk menggunakan peringatan dini bencana meski dengan alat sederhana.
Baca: La Nina Tingkatkan Ancamanan Banjir dan Longsor di Kulon Progo
"Bisa kentongan, ilmu titen dan lain yang masyarakat sudah paham," jelasnya.
Pelaksana tugas Kepala BPBD Jateng, Safrudin, mengungkapkan ada 9.631 personel gabungan yang sudah bersiaga menghadapi bencana di Jateng. Tak cuma personel, dia memastikan, segala alat kebencanaan telah siap.
"Sudah standby semua di daerah. Logistik juga aman," ungkap Safrudin.
Safrudin mengatakan, pada musim hujan, ancaman bencana di Jateng berupa banjir dan tanah longsor. Selain itu, Jateng juga harus mewaspadai banjir bandang.
"Kita juga antisipasi banjir bandang, karena potensi itu juga ada di Jateng," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)
