medcom.id, Ngawi: Seorang jurnalis Metrotv melaporkan teror yang menimpa dirinya ke sentra pelayanan kepolisian terpadu Polres Ngawi, Jawa Timur, Jumat (3/10/2014). Wulan Suci mengaku mendapat teror setelah meliput keberadaan rumah potong hewan (RPH) tak berizin di kabupaten tersebut.
Wulan mengisahkan ia dibuntuti mobil Hyundai Atoz bernomor polisi AD 8923 NE mulai dari tengah kota Ngawi menuju rumahnya yang berjarak sekira 30 Km. Wulan curiga. Kemudian ia mengarahkan sepeda motornya ke Kantor Polsek Jogorogo. Mobil itu menghilang.
Saat Wulan melanjutkan perjalanan, mobil itu muncul kembali. melihat mobil tersebut, Wulan memacu kendaraannya lebih kencang. Namun mobil tetap mengikutinya. Mobil berkaca jendela yang gelap itu lalu menabraknya.
Wulan terjatuh dari sepeda motornya. Hampir saja ia nyungsep ke jurang sedalam enam meter. Sedangkan mobil tersebut kabur.
Setelah pengecekan, ternyata nomor pelat mobil itu palsu. Seharusnya mobil yang menggunakan nomor pelat itu adalah Toyota Avanza yang dimiliki warga Sragen.
Semula polisi mengarahkan laporan itu sebagai kecelakaan lalu lintas. Namun Wulan menegaskan peristiwa itu terjadi setelah ia meliput RPH ilegal yang berkaitan dengan kasus penggelonggongan sapi.
Teror itu bukan kali pertama. Sebelumnya, seorang jurnalis TVRI bercerita dirinya juga merasa diteror. Sekelompok orang tak dikenal memotrer rumahnya. Jurnalis TVRI itu juga sama-sama meliput kasus penggelonggongan sapi pada Kamis pekan silam.
medcom.id, Ngawi: Seorang jurnalis Metrotv melaporkan teror yang menimpa dirinya ke sentra pelayanan kepolisian terpadu Polres Ngawi, Jawa Timur, Jumat (3/10/2014). Wulan Suci mengaku mendapat teror setelah meliput keberadaan rumah potong hewan (RPH) tak berizin di kabupaten tersebut.
Wulan mengisahkan ia dibuntuti mobil Hyundai Atoz bernomor polisi AD 8923 NE mulai dari tengah kota Ngawi menuju rumahnya yang berjarak sekira 30 Km. Wulan curiga. Kemudian ia mengarahkan sepeda motornya ke Kantor Polsek Jogorogo. Mobil itu menghilang.
Saat Wulan melanjutkan perjalanan, mobil itu muncul kembali. melihat mobil tersebut, Wulan memacu kendaraannya lebih kencang. Namun mobil tetap mengikutinya. Mobil berkaca jendela yang gelap itu lalu menabraknya.
Wulan terjatuh dari sepeda motornya. Hampir saja ia nyungsep ke jurang sedalam enam meter. Sedangkan mobil tersebut kabur.
Setelah pengecekan, ternyata nomor pelat mobil itu palsu. Seharusnya mobil yang menggunakan nomor pelat itu adalah Toyota Avanza yang dimiliki warga Sragen.
Semula polisi mengarahkan laporan itu sebagai kecelakaan lalu lintas. Namun Wulan menegaskan peristiwa itu terjadi setelah ia meliput RPH ilegal yang berkaitan dengan kasus penggelonggongan sapi.
Teror itu bukan kali pertama. Sebelumnya, seorang jurnalis TVRI bercerita dirinya juga merasa diteror. Sekelompok orang tak dikenal memotrer rumahnya. Jurnalis TVRI itu juga sama-sama meliput kasus penggelonggongan sapi pada Kamis pekan silam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)