Malang: Ratusan mahasiswa baru (maba) Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB) mengalami keracunan saat mengikuti kegiatan Kemah Kerja Mahasiswa (KKM) ke-43 di Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Hingga saat ini, satu orang mahasiswa masih dirawat di Rumah Sakit (RS) UB.
Ketua Pengelola Sistem Informasi dan Kehumasan (PSIK) FT UB, Adharul Muttaqin, mengatakan, mayoritas mahasiswa hanya mengalami gejala ringan. Namun, ada 11 mahasiswa yang mendapatkan perawatan intensif, yakni tiga mahasiswa dirawat di Puskesmas Wagir dan delapan mahasiswa dirawat di RS UB.
"Memang ada satu mahasiswa yang saat ini masih ada di RS UB. Laporan terakhir, kondisinya sudah bagus. Jadi dari keseluruhan, yang dirawat di Puskesmas Wagir ada tiga mahasiswa dan delapan di RS UB," katanya saat dikonfirmasi, Rabu 8 Februari 2023.
Adharul menerangkan, ada beberapa versi data jumlah korban keracunan massal saat kegiatan KKM ke-43 FT UB. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Malang menyebutkan ada 510 korban, sedangkan dari pihak Polres Malang dilaporkan ada 360 korban.
"Memang betul ratusan, tapi detailnya, data kami, mahasiswa yang benar-benar mengeluhkan sakit setelah kami cek ada sekitar 289 mahasiswa," ungkapnya.
Lokasi perkemahan ratusan mahasiswa baru Universitas Brawijaya yang mengalami keracunan massal. Humas Polres Malang
Adharul menerangkan, para mahasiswa ini awalnya sudah mulai mengeluhkan sakit sejak Senin malam, 6 Februari 2023. Kemudian, jumlah keluhan semakin bertambah saat agenda perabatan jalan di desa tersebut pada Selasa 7 Februari 2023 pagi.
"Kami lihat dari kepadatan di toilet. Jadi pagi sudah mulai kurang kondusif. Akhirnya yang putri kami bawa ke kafe Omah Ndeso untuk dilakukan penanganan. Pukul 10.00 WIB pagi itu dilakukan pemeriksaan saat banyak mahasiswa yang mengeluh. Akhirnya siang kami putuskan untuk ditarik semua agar tidak terjadi hal tak diinginkan," jelasnya.
Adharul mengaku, rata-rata mahasiswa mengeluhkan sakit perut, diare, mual hingga muntah. Mereka diduga mengalami keracunan makanan.
"Kalau makanan, itu kan hari pertama, kami sarapan di kampus, makan siang dan malam ada di lokasi. Makanan itu dikoordinir dari mahasiswa dan memberdayakan masyarakat sekitar," jelasnya.
Kualitas Makanan Diinvestigasi
Saat ini pihak UB masih melakukan penyelidikan terkait makanan yang diduga menyebabkan ratusan mahasiswanya keracunan. Sebab, ia mengaku kualitas makanan sebenarnya tidak ada masalah.
"Kualitas makanan ada yang mengatakan tidak ada masalah, tapi juga ada yang mengatakan makanannya sudah mulai aneh. Itu yang sedang kami investigasi," ujarnya.
Di sisi lain, Adharul mengaku bahwa kondisi cuaca di lokasi perkemahan saat itu tidak bersahabat. Diakuinya, cuaca hujan bisa memicu penurunan kondisi kesehatan para mahasiswa.
"Konsep kegiatanya memang kemah, bisa dibayangkan kemah itu seperti apa. Mesti kemahnya bagus, tapi kalau cuaca tidak mendukung tentu bisa saja. Memang saat itu hujan, mobilisasi sulit. Jadi akhirnya kemudian kami tarik ke kampus semua. Kami terus melakukan penanganan dengan sebaik baiknya dan melakukan pemantauan ketat. Jadi para orang tua maba tidak perlu khawatir," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 510 mahasiswa baru (maba) Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB) dilaporkan keracunan massal, Senin 7 Februari 2023. Ratusan maba ini diketahui mengalami keracunan saat kegiatan Kemah Kerja Mahasiswa (KKM) di Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
"Iya betul itu. Saat perkemahan itu. Berkemah di Wagir. Keracunan makanan," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Wijanto Wijoyo, saat dikonfirmasi, Selasa 7 Februari 2023.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Malang: Ratusan mahasiswa baru (maba) Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya (FT UB) mengalami
keracunan saat mengikuti kegiatan Kemah Kerja Mahasiswa (KKM) ke-43 di Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Hingga saat ini, satu orang mahasiswa masih dirawat di Rumah Sakit (RS) UB.
Ketua Pengelola Sistem Informasi dan Kehumasan (PSIK) FT UB, Adharul Muttaqin, mengatakan, mayoritas mahasiswa hanya mengalami gejala ringan. Namun, ada 11 mahasiswa yang mendapatkan perawatan intensif, yakni tiga mahasiswa dirawat di
Puskesmas Wagir dan delapan mahasiswa dirawat di RS UB.
"Memang ada satu mahasiswa yang saat ini masih ada di RS UB. Laporan terakhir, kondisinya sudah bagus. Jadi dari keseluruhan, yang dirawat di Puskesmas Wagir ada tiga mahasiswa dan delapan di RS UB," katanya saat dikonfirmasi, Rabu 8 Februari 2023.
Adharul menerangkan, ada beberapa versi data jumlah korban keracunan massal saat kegiatan KKM ke-43 FT UB. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Malang menyebutkan ada 510 korban, sedangkan dari pihak Polres Malang dilaporkan ada 360 korban.
"Memang betul ratusan, tapi detailnya, data kami, mahasiswa yang benar-benar mengeluhkan sakit setelah kami cek ada sekitar 289 mahasiswa," ungkapnya.
Lokasi perkemahan ratusan mahasiswa baru Universitas Brawijaya yang mengalami keracunan massal. Humas Polres Malang
Adharul menerangkan, para mahasiswa ini awalnya sudah mulai mengeluhkan sakit sejak Senin malam, 6 Februari 2023. Kemudian, jumlah keluhan semakin bertambah saat agenda perabatan jalan di desa tersebut pada Selasa 7 Februari 2023 pagi.
"Kami lihat dari kepadatan di toilet. Jadi pagi sudah mulai kurang kondusif. Akhirnya yang putri kami bawa ke kafe Omah Ndeso untuk dilakukan penanganan. Pukul 10.00 WIB pagi itu dilakukan pemeriksaan saat banyak mahasiswa yang mengeluh. Akhirnya siang kami putuskan untuk ditarik semua agar tidak terjadi hal tak diinginkan," jelasnya.
Adharul mengaku, rata-rata mahasiswa mengeluhkan sakit perut, diare, mual hingga muntah. Mereka diduga mengalami keracunan makanan.
"Kalau makanan, itu kan hari pertama, kami sarapan di kampus, makan siang dan malam ada di lokasi. Makanan itu dikoordinir dari mahasiswa dan memberdayakan masyarakat sekitar," jelasnya.
Kualitas Makanan Diinvestigasi
Saat ini pihak UB masih melakukan penyelidikan terkait makanan yang diduga menyebabkan ratusan mahasiswanya keracunan. Sebab, ia mengaku kualitas makanan sebenarnya tidak ada masalah.
"Kualitas makanan ada yang mengatakan tidak ada masalah, tapi juga ada yang mengatakan makanannya sudah mulai aneh. Itu yang sedang kami investigasi," ujarnya.
Di sisi lain, Adharul mengaku bahwa kondisi cuaca di lokasi perkemahan saat itu tidak bersahabat. Diakuinya, cuaca hujan bisa memicu penurunan kondisi kesehatan para mahasiswa.
"Konsep kegiatanya memang kemah, bisa dibayangkan kemah itu seperti apa. Mesti kemahnya bagus, tapi kalau cuaca tidak mendukung tentu bisa saja. Memang saat itu hujan, mobilisasi sulit. Jadi akhirnya kemudian kami tarik ke kampus semua. Kami terus melakukan penanganan dengan sebaik baiknya dan melakukan pemantauan ketat. Jadi para orang tua maba tidak perlu khawatir," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 510 mahasiswa baru (maba) Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB) dilaporkan keracunan massal, Senin 7 Februari 2023. Ratusan maba ini diketahui mengalami keracunan saat kegiatan Kemah Kerja Mahasiswa (KKM) di Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
"Iya betul itu. Saat perkemahan itu. Berkemah di Wagir. Keracunan makanan," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Wijanto Wijoyo, saat dikonfirmasi, Selasa 7 Februari 2023.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)