Tangerang: Jumlah hewan ternak yang terjangkit lumpy skin disease (LSD) atau penyakit kulit benjol di Kabupaten Tangerang, Banten, bertambah. Jumlah kasus suspek LSD yang menyerang terutama hewan ternak sapi potong naik 20 kasus sejak akhir 2022.
"Kasus LSD di Kabupaten Tangerang ada penambahan, dari 10 kasus sekarang tercatat sudah ada 30 kasus hewan terjangkit penyakit kulit itu. Artinya ada penambahan 20 kasus," kata Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang, Joko Ismadi, Selasa, 21 Februari 2023.
Joko menuturkan adanya penambahan jumlah kasus LSD itu telah dilokalisir di dua kecamatan, yakni di Tigaraksa dan Solear. Penyebaran penyakit itu, kini terpantau terus mengalami peningkatan secara masif akibat dari gigitan serangga, nyamuk, lalat, dan caplak.
"Jadi kita tidak bisa hindari, karena penularannya bisa dari berbagai sektor seperti lalat, nyamuk akibat kandang yang belum bersih. Tapi, bagi kandang yang bersih itu tingkat penularannya sangat sedikit," jelasnya.
Meski terjadi peningkatan kasus, menurut Joko, hingga saat ini belum ada laporan resmi terkait sapi yang mati akibat terjangkit penyakit tersebut.
"Kasus hewan mati karena penyakit itu belum ada, karena kita langsung lakukan penanganan dengan memberikan pengobatan," ungkapnya.
Joko menjelaskan untuk kasus LSD di Kabupaten Tangerang kebanyakan terjangkit pada hewan ternak sapi potong, sedangkan hewan ternak seperti kerbau, kambing, dan domba hanya sedikit kemungkinan terkena paparannya.
"Rata-rata yang terkena penyakit ini hanya hewan ternak jenis sapi, paling ada kerbau juga hanya satu sampai dua ekor," bebernya.
Joko menambahkan pihaknya telah melakukan sejumlah pengobatan terhadap hewan ternak yang terjangkit. "Kita sekarang sudah mulai melakukan vaksinasi secara masif sebagai upaya menekan angka penularan, kemudian kami juga melakukan pengetatan terhadap pendistribusian (pengiriman) hewan ternak dari luar daerah," ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Tangerang: Jumlah hewan ternak yang terjangkit lumpy skin disease (
LSD) atau penyakit kulit benjol di
Kabupaten Tangerang, Banten, bertambah. Jumlah kasus suspek LSD yang menyerang terutama
hewan ternak sapi potong naik 20 kasus sejak akhir 2022.
"Kasus LSD di Kabupaten Tangerang ada penambahan, dari 10 kasus sekarang tercatat sudah ada 30 kasus hewan terjangkit penyakit kulit itu. Artinya ada penambahan 20 kasus," kata Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang, Joko Ismadi, Selasa, 21 Februari 2023.
Joko menuturkan adanya penambahan jumlah kasus LSD itu telah dilokalisir di dua kecamatan, yakni di Tigaraksa dan Solear. Penyebaran penyakit itu, kini terpantau terus mengalami peningkatan secara masif akibat dari gigitan serangga, nyamuk, lalat, dan caplak.
"Jadi kita tidak bisa hindari, karena penularannya bisa dari berbagai sektor seperti lalat, nyamuk akibat kandang yang belum bersih. Tapi, bagi kandang yang bersih itu tingkat penularannya sangat sedikit," jelasnya.
Meski terjadi peningkatan kasus, menurut Joko, hingga saat ini belum ada laporan resmi terkait sapi yang mati akibat terjangkit penyakit tersebut.
"Kasus hewan mati karena penyakit itu belum ada, karena kita langsung lakukan penanganan dengan memberikan pengobatan," ungkapnya.
Joko menjelaskan untuk kasus LSD di Kabupaten Tangerang kebanyakan terjangkit pada hewan ternak sapi potong, sedangkan hewan ternak seperti kerbau, kambing, dan domba hanya sedikit kemungkinan terkena paparannya.
"Rata-rata yang terkena penyakit ini hanya hewan ternak jenis sapi, paling ada kerbau juga hanya satu sampai dua ekor," bebernya.
Joko menambahkan pihaknya telah melakukan sejumlah pengobatan terhadap hewan ternak yang terjangkit. "Kita sekarang sudah mulai melakukan vaksinasi secara masif sebagai upaya menekan angka penularan, kemudian kami juga melakukan pengetatan terhadap pendistribusian (pengiriman) hewan ternak dari luar daerah," ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)