Bandung: Jawa Barat masih menjadi destinasi wisata yang menarik selama libur Lebaran. Hal itu terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan yang mencapai 391.575 orang pada 5-14 April 2024.
Tiga destinasi di Jabar yang menjadi favorit wisatawan yakni Sariater Hotspring Kabupaten Subang dengan jumlah wisatawan sebanyak 58.985 orang, Pantai Pangandaran Kabupaten Pangandaran dikunjungi sebanyak 57.885 orang, dan Taman Safari Indonesia Kabupaten Bogor sebanyak 55.824 orang.
"Jabar masih menjadi favorit kunjungan wisatawan selama libur panjang Idulfitri," ucap Sekretaris Daerah Provinsi Jabar Herman Suryatman di Bandung, Selasa, 16 April 2024.
Menurut Herman, puncak kunjungan wisata terjadi pada 11 April 2024, yang mana tercatat sebanyak 101.306 orang berwisata di Jabar. Kemudian pada 13 April 2024 sebanyak 95.374 orang, dan sehari sebelumnya pada 12 April 2024 sebanyak 90.145 orang.
"Pada Minggu, kunjungan wisatawan terus menurun karena mendekati akhir masa liburan," sahutnya.
Sementara itu, puncak arus balik Lebaran 2024 di Jawa Barat yang diperkirakan pada Senin kemarin. Herman mengaku terjadi kepadatan, tetapi relatif terkendali dengan penanganan dari jajaran Polda Jabar, Dinas Perhubungan Provinsi Jabar serta kabupaten/kota.
Berdasarkan laporan Dinas Perhubungan Jabar, arus balik mulai terjadi sejak Sabtu-Senin di beberapa titik perlintasan jalur di Jabar.
"Memang terjadi kepadatan karena volume kendaraan yang meningkat pada jam-jam tertentu sejak hari Sabtu. Kepadatan terjadi akibat bertemunya pemudik yang kembali, ditambah dengan kendaraan yang berwisata dan bersilaturahmi jarak dekat. Rata-rata ada 30.000 sampai 45.000 kendaraan yang melintas setiap hari di masa arus balik," beber Herman.
Ia mengaku, Kepolisian dan dinas perhubungan memberlakukan sistem buka tutup arus kendaraan di lapangan jika diperlukan untuk mengurai kepadatan. Hal itu, lanjutnya, sebagai upaya untuk mengurai kepadatan kendaraan.
"Buka tutup itu diberlakukan jika diperlukan, jadi tidak selamanya diterapkan," tambah Herman.
Pengaturan lalu lintas difokuskan terutama pada titik-titik rawan kemacetan, seperti kawasan Puncak Bogor, beberapa di titik jalur Cileunyi-Tasikmalaya antara lain Limbangan dan Gentong, jalur Tol Jakarta-Cikampek, terutama gerbang tol utama Cikampek, Tol Cipali, Tol Palikanci, dan sejumlah titik di objek wisata.
"Ada 12 posko Dishub Jabar yang tersebar di semua titik rawan kepadatan baik wilayah barat, timur, utara, dan selatan. Posko tersebut terutama untuk merespons cepat jika terjadi kepadatan dan kejadian tertentu. Pantauan di lapangan, posko tersebut berfungsi efektif," katanya.
Bandung: Jawa Barat masih menjadi destinasi wisata yang menarik selama libur Lebaran. Hal itu terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan yang mencapai 391.575 orang pada 5-14 April 2024.
Tiga destinasi di Jabar yang menjadi favorit wisatawan yakni Sariater Hotspring Kabupaten Subang dengan jumlah wisatawan sebanyak 58.985 orang, Pantai Pangandaran Kabupaten Pangandaran dikunjungi sebanyak 57.885 orang, dan Taman Safari Indonesia Kabupaten Bogor sebanyak 55.824 orang.
"Jabar masih menjadi favorit kunjungan wisatawan selama libur panjang Idulfitri," ucap Sekretaris Daerah Provinsi Jabar Herman Suryatman di Bandung, Selasa, 16 April 2024.
Menurut Herman, puncak kunjungan wisata terjadi pada 11 April 2024, yang mana tercatat sebanyak 101.306 orang berwisata di Jabar. Kemudian pada 13 April 2024 sebanyak 95.374 orang, dan sehari sebelumnya pada 12 April 2024 sebanyak 90.145 orang.
"Pada Minggu, kunjungan wisatawan terus menurun karena mendekati akhir masa liburan," sahutnya.
Sementara itu, puncak arus balik Lebaran 2024 di Jawa Barat yang diperkirakan pada Senin kemarin. Herman mengaku terjadi kepadatan, tetapi relatif terkendali dengan penanganan dari jajaran Polda Jabar, Dinas Perhubungan Provinsi Jabar serta kabupaten/kota.
Berdasarkan laporan Dinas Perhubungan Jabar, arus balik mulai terjadi sejak Sabtu-Senin di beberapa titik perlintasan jalur di Jabar.
"Memang terjadi kepadatan karena volume kendaraan yang meningkat pada jam-jam tertentu sejak hari Sabtu. Kepadatan terjadi akibat bertemunya pemudik yang kembali, ditambah dengan kendaraan yang berwisata dan bersilaturahmi jarak dekat. Rata-rata ada 30.000 sampai 45.000 kendaraan yang melintas setiap hari di masa arus balik," beber Herman.
Ia mengaku, Kepolisian dan dinas perhubungan memberlakukan sistem buka tutup arus kendaraan di lapangan jika diperlukan untuk mengurai kepadatan. Hal itu, lanjutnya, sebagai upaya untuk mengurai kepadatan kendaraan.
"Buka tutup itu diberlakukan jika diperlukan, jadi tidak selamanya diterapkan," tambah Herman.
Pengaturan lalu lintas difokuskan terutama pada titik-titik rawan kemacetan, seperti kawasan Puncak Bogor, beberapa di titik jalur Cileunyi-Tasikmalaya antara lain Limbangan dan Gentong, jalur Tol Jakarta-Cikampek, terutama gerbang tol utama Cikampek, Tol Cipali, Tol Palikanci, dan sejumlah titik di objek wisata.
"Ada 12 posko Dishub Jabar yang tersebar di semua titik rawan kepadatan baik wilayah barat, timur, utara, dan selatan. Posko tersebut terutama untuk merespons cepat jika terjadi kepadatan dan kejadian tertentu. Pantauan di lapangan, posko tersebut berfungsi efektif," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)