Batu: Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di lereng Gunung Panderman, Kota Batu, Jawa Timur, sejak Selasa sore, 21 November 2023. Pemadaman kebakaran di gunung setinggi 2.045 mdpl itu diprediksi membutuhkan waktu selama kurang lebih lima hari.
"Proses pemadaman perkiraan sampai lima hari karena medan terjal," kata Kepala Resort Pengelolaan Hutan (RPH) Oro-Oro Ombo, Kamuliono, Rabu, 22 November 2023.
Kamuliono menerangkan titik api berada di petak 227 lereng Gunung Panderman. Lokasi kebakaran itu berada di medan yang terjal terdiri dari tebing-tebing bebatuan sehingga menjadi kendala bagi petugas gabungan saat melakukan pemadaman secara manual.
"Di lapangan kami tetap melakukan proses pemadaman secara manual yaitu dengan gebyok dan dan ilaran (sekat bakar)," jelasnya.
Kamuliono menambahkan hari ini personel gabungan kembali diberangkatkan untuk melakukan pemadaman. Total ada 50 personel yang diterjunkan dari BPBD Kota Batu, Perhutani KPH Malang, Babinsa, Bhabinkamtibmas, LMDH hingga relawan.
“Titik api awal terbakar ini berada di luar jalur pendakian di sisi sebelah selatan,” ungkapnya.
Pendakian Ditutup Sementara
Di sisi lain, Kamuliono mengaku bahwa saat kebakaran terjadi tidak ada pendaki yang berada di kawasan Gunung Panderman. Pasalnya, pengelola telah memberlakukan penutupan jalur pendakian sejak musim kemarau lalu.
“Pendakian ditutup selama musim kemarau jadi waktu kebakaran untuk pendaki tidak ada,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di lereng Gunung Panderman, Kota Batu, Jawa Timur pada Selasa 21 November 2023. Titik api diperkirakan muncul pada pukul 15.30 WIB.
"Kejadian bencana kebakaran hutan dan lahan di Petak 227 RPH Oro-Oro Ombo, Lereng Gunung Panderman," kata Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu.
Batu:
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di lereng Gunung Panderman, Kota Batu,
Jawa Timur, sejak Selasa sore, 21 November 2023. Pemadaman kebakaran di gunung setinggi 2.045 mdpl itu diprediksi membutuhkan waktu selama kurang lebih lima hari.
"Proses pemadaman perkiraan sampai lima hari karena medan terjal," kata Kepala Resort Pengelolaan Hutan (RPH) Oro-Oro Ombo, Kamuliono, Rabu, 22 November 2023.
Kamuliono menerangkan titik api berada di petak 227 lereng Gunung Panderman. Lokasi kebakaran itu berada di medan yang terjal terdiri dari tebing-tebing bebatuan sehingga menjadi kendala bagi petugas gabungan saat melakukan pemadaman secara manual.
"Di lapangan kami tetap melakukan proses pemadaman secara manual yaitu dengan gebyok dan dan ilaran (sekat bakar)," jelasnya.
Kamuliono menambahkan hari ini personel gabungan kembali diberangkatkan untuk melakukan pemadaman. Total ada 50 personel yang diterjunkan dari BPBD Kota Batu, Perhutani KPH Malang, Babinsa, Bhabinkamtibmas, LMDH hingga relawan.
“Titik api awal terbakar ini berada di luar jalur pendakian di sisi sebelah selatan,” ungkapnya.
Pendakian Ditutup Sementara
Di sisi lain, Kamuliono mengaku bahwa saat kebakaran terjadi tidak ada pendaki yang berada di kawasan Gunung Panderman. Pasalnya, pengelola telah memberlakukan penutupan jalur pendakian sejak musim kemarau lalu.
“Pendakian ditutup selama musim kemarau jadi waktu kebakaran untuk pendaki tidak ada,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di lereng Gunung Panderman, Kota Batu, Jawa Timur pada Selasa 21 November 2023. Titik api diperkirakan muncul pada pukul 15.30 WIB.
"Kejadian bencana kebakaran hutan dan lahan di Petak 227 RPH Oro-Oro Ombo, Lereng Gunung Panderman," kata Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)