Sumur Kering, Warga di Jepara Manfaatkan Sungai

Jepara: Warga Desa Klepu, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Sejumlah sumur warga di Dukuh Gilinoyo sudah tidak lagi mengeluarkan air. Warga terpaksa mencuci pakaian di sungai. "Saat ini sudah ada warga yang sumurnya mati (kering), ya kalau mencuci ke sungai. Kalau kemarau tidak hanya Gilinoyo saja (kesulitan air)," ujar Kepala Desa Klepu, Sutoyo, pada Rabu, 2 September 2020. Sutoyo mengaku, desanya merupakan salah satu desa penerima bantuan sumur air minum untuk masyarakat. Namun, hingga kini belum ada sumur yang terealisasi. "Beberapa waktu yang lalu sudah ada yang datang mengecek, tapi sampai sekarang sumurnya belum dibuat. Rencananya memang di Gilinoyo, ada sekitar 400 warga," kata Sutoyo. Baca: Atasi Kekeringan, Pemkab Jepara Bangun 28 Sumur     Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Jepara, Azhar Ekanto, mengatakan tahun ini pemerintah kabupaten membangun 28 titik sumur air minum untuk warga. Itu dapat dimanfaatkan 16.104 jiwa yang tersebar di 12 kecamatan. "Rinciannya Kecamatan Bangsri 810 jiwa, Kembang 3.071 jiwa, Mayong 2.880 jiwa, Batealit 3.208 jiwa, Keling 1.136 jiwa, sisanya tersebar di Donorojo, Pakisaji, Kedung, Welahan, Mlonggo," ujar Azhar. Pembuatan sumur air minum ini berdasarkan kajian daerah rawan kekeringan yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Badan Perencanaan Daerah (Bapeda). "Jadi memang sumur dibangun di desa-desa yang setiap tahun warganya mengandalkan pasokan air bersih setiap musim kemarau, karena sumur warga kering. Saat ini sudah ada yang dibangun dan ada yang baru lelang," kata Azhar.