Surabaya: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menyiapkan bantuan bagi warga nonidentitas Jatim yang tinggal di wilayahnya. Di antaranya, mahasiswa, pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM), dan para perantau ber-KTP luar Jatim.
"Untuk itu, kami telah membuat aplikasinya yang berfungsi menjaring mereka agar mendapat bantuan. Yakni Radar Bansos khusus warga non-Jatim yang berada di Jatim dan terdampak covid-19," kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, di Surabaya, Minggu, 10 Mei 2020.
Pemprov Jatim, lanjut Khofifah, menyiapkan bantuan Rp200 ribu setiap bulan yang diberikan selama tiga bulan. Khofifah berharap para perantau segera mendaftarkan diri di aplikasi radar bansos, agar mendapat bantuan tersebut.
"Kami siapkan bantuan keuangan khusus (BKK) untuk 750 ribu kepala keluarga. Sebanyak 655 ribu untuk warga terdampak di kabupaten/kota. Lalu 95 ribu kami siapkan untuk warga non-Jatim tetapi sedang merantau ke Jatim," ujarnya.
Khofifah menyebutkan, anggaran yang disiapkan BKK dari APBD 2020 sebanyak Rp549,9 miliar, untuk 750.000 keluarga penerima manfaat (KPM) yang belum mendapat intervensi dari pusat. Mereka akan dibantu Pemprov Jatim berupa bantuan tunai Rp200 ribu per bulan selama tiga bulan ke depan.
Bansos social safety net dari Pemprov Jatim lainnya, adalah bantuan keuangan khusus warga terdampak covid-19 yang diberikan ke masing-masing kabupaten/kota. Khofifah mengatakan, dana ini untuk warga terdampak yang belum mendapat bantuan lainnya.
Di antaranya Program Keluarga Harapan (PKH), kartu sembako, bantuan tunai dari Kemensos, program Kartu Prakerja, dan bantuan langsung tunai (BLT) dari Dana Desa.
Sementara itu, Jibril Al Farabi salah satu anggota tim kuratif Satgas Covid-19 Jatim, menambahkan Radar Bansos ;pun diprioritaskan bagi warga Jatim, yang tinggal di perantauan. Namun kemudian dikembangkan kepada seluruh masyarakat yang tinggal di Jatim non-KTP Jatim, yang terdampak pandemi covid-19, dan belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah.
"Silahkan buka website www.infocovid19jatimprov.go.id lalu pilih radar bansos, dan baca serta isi formulirnya supaya nanti bisa kita arahkan, untuk masuk ke Prakerja atau bantuan Dana Desa untuk mendapat bansos," jelas Jibril.
Surabaya: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menyiapkan bantuan bagi warga nonidentitas Jatim yang tinggal di wilayahnya. Di antaranya, mahasiswa, pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM), dan para perantau ber-KTP luar Jatim.
"Untuk itu, kami telah membuat aplikasinya yang berfungsi menjaring mereka agar mendapat bantuan. Yakni Radar Bansos khusus warga non-Jatim yang berada di Jatim dan terdampak covid-19," kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, di Surabaya, Minggu, 10 Mei 2020.
Pemprov Jatim, lanjut Khofifah, menyiapkan bantuan Rp200 ribu setiap bulan yang diberikan selama tiga bulan. Khofifah berharap para perantau segera mendaftarkan diri di aplikasi radar bansos, agar mendapat bantuan tersebut.
"Kami siapkan bantuan keuangan khusus (BKK) untuk 750 ribu kepala keluarga. Sebanyak 655 ribu untuk warga terdampak di kabupaten/kota. Lalu 95 ribu kami siapkan untuk warga non-Jatim tetapi sedang merantau ke Jatim," ujarnya.
Khofifah menyebutkan, anggaran yang disiapkan BKK dari APBD 2020 sebanyak Rp549,9 miliar, untuk 750.000 keluarga penerima manfaat (KPM) yang belum mendapat intervensi dari pusat. Mereka akan dibantu Pemprov Jatim berupa bantuan tunai Rp200 ribu per bulan selama tiga bulan ke depan.
Bansos
social safety net dari Pemprov Jatim lainnya, adalah bantuan keuangan khusus warga terdampak covid-19 yang diberikan ke masing-masing kabupaten/kota. Khofifah mengatakan, dana ini untuk warga terdampak yang belum mendapat bantuan lainnya.
Di antaranya Program Keluarga Harapan (PKH), kartu sembako, bantuan tunai dari Kemensos, program Kartu Prakerja, dan bantuan langsung tunai (BLT) dari Dana Desa.
Sementara itu, Jibril Al Farabi salah satu anggota tim kuratif Satgas Covid-19 Jatim, menambahkan Radar Bansos ;pun diprioritaskan bagi warga Jatim, yang tinggal di perantauan. Namun kemudian dikembangkan kepada seluruh masyarakat yang tinggal di Jatim non-KTP Jatim, yang terdampak pandemi covid-19, dan belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah.
"Silahkan buka website www.infocovid19jatimprov.go.id lalu pilih radar bansos, dan baca serta isi formulirnya supaya nanti bisa kita arahkan, untuk masuk ke Prakerja atau bantuan Dana Desa untuk mendapat bansos," jelas Jibril.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(WHS)