medcom.id, Denpasar: Margriet Christina Megawe, 55, ibu angkat Angeline akan diperiksa kejiwaannya pada Senin (15/6/2015) mendatang. Hal ini disampaikan Psikolog Pendampingan dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), dr Lely Setyawati.
"Senin besok kita memang dari P2TP2A meminta agar si ibu Margriet diperiksa kejiwaannya bersama tim dari Rumah Sakit Sanglah. Mengenai tempatnya kami belum tahu," kata dr Lely Setyawati di Polresta Denpasar, Bali, Sabtu (13/6/2015).
Sejumlah pihak menduga Margriet memenuhi unsur psikopat yakni penyakit kejiwaan. Hal ini pernah disampaikan ke pihak Polresta Denpasar setelah pembunuhan terhadap Angeline, bocah perempuan 8 tahun, itu terungkap. Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Kombes AA Made Sudana pun pernah menyebut Margriet pengidap psikopat. Namun dugaan itu harus diperiksa lebih lanjut.
Lely sendiri mengaku pertama kali bertemu Margriet, Rabu (10/6/2015) lalu. Dalam pertemuan itu, Margriet memenuhi ciri-ciri pengidap psikopat. Margriet pun cukup terbuka dan mau berbagi perihal Angeline.
"Kami hanya diberi kesempatan bertemu. Itu baru dugaan awal. Sebagai orang awam kami melihat seperti itu. Karena saya bagian pendampingan, maka siapapun dia, korban, pelaku, harus diberikan pendampingan," katanya.
Lely menyebutkan ciri-ciri pengidap psikopat. Di antaranya suka menyalahkan orang lain, tidak bisa mengakui kesalahan, sikap terus menerus merasa frustasi dan marah, dan ambang kemarahannya rendah. Selain itu, pengidap psikopat bisa melakukan kekerasan karena agresivitasnya mudah bangkit. Pelampiasannya pun lebih kepada orang lain.
"Dia hanya melihat di dunia ini hanya dia yang paling benar. Kami sedang menelusuri karena enggak boleh sepintas. Butuh dua minggu proses pemeriksaan," pungkasnya.
medcom.id, Denpasar: Margriet Christina Megawe, 55, ibu angkat Angeline akan diperiksa kejiwaannya pada Senin (15/6/2015) mendatang. Hal ini disampaikan Psikolog Pendampingan dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), dr Lely Setyawati.
"Senin besok kita memang dari P2TP2A meminta agar si ibu Margriet diperiksa kejiwaannya bersama tim dari Rumah Sakit Sanglah. Mengenai tempatnya kami belum tahu," kata dr Lely Setyawati di Polresta Denpasar, Bali, Sabtu (13/6/2015).
Sejumlah pihak menduga Margriet memenuhi unsur psikopat yakni penyakit kejiwaan. Hal ini pernah disampaikan ke pihak Polresta Denpasar setelah pembunuhan terhadap Angeline, bocah perempuan 8 tahun, itu terungkap. Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Kombes AA Made Sudana pun pernah menyebut Margriet pengidap psikopat. Namun dugaan itu harus diperiksa lebih lanjut.
Lely sendiri mengaku pertama kali bertemu Margriet, Rabu (10/6/2015) lalu. Dalam pertemuan itu, Margriet memenuhi ciri-ciri pengidap psikopat. Margriet pun cukup terbuka dan mau berbagi perihal Angeline.
"Kami hanya diberi kesempatan bertemu. Itu baru dugaan awal. Sebagai orang awam kami melihat seperti itu. Karena saya bagian pendampingan, maka siapapun dia, korban, pelaku, harus diberikan pendampingan," katanya.
Lely menyebutkan ciri-ciri pengidap psikopat. Di antaranya suka menyalahkan orang lain, tidak bisa mengakui kesalahan, sikap terus menerus merasa frustasi dan marah, dan ambang kemarahannya rendah. Selain itu, pengidap psikopat bisa melakukan kekerasan karena agresivitasnya mudah bangkit. Pelampiasannya pun lebih kepada orang lain.
"Dia hanya melihat di dunia ini hanya dia yang paling benar. Kami sedang menelusuri karena enggak boleh sepintas. Butuh dua minggu proses pemeriksaan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TTD)