Kudus: Lonjakan kasus covid-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, membuat alat pelindung diri (APD) untuk tenaga kesehatan (nakes) semakin terbatas. Bantuan APD pun mulai berdatangan dari berbagai pihak.
Salah satunya dari Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat yang menyumbangkan 10 ribu baju hazmat. Sumbangan tersebut langsung diterima oleh Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kudus sekaligus Bupati Kudus, Hartopo.
Perwakilan Tim Lestari Moerdijat, Fauzi, mengungkapkan bahwa bantuan APD tersebut merupakan bentuk kepedulian Lestari Moerdijat terhadap nakes di Kudus. Selain baju hazmat, pihaknya akan menyalurkan bantuan berupa masker medis dan kebutuhan untuk penanganan covid-19 lainnya.
Bupati Kudus, Hartopo, mengapresiasi bantuan APD yang diterima. Ia mengakui bahwa peningkatan kasus covid-19 di Kabupaten Kudus membuat persediaan APD untuk nakes makin menipis.
Data Gugus Tugas Penangangan Covid-19 Kudus menyebutkan terjadi lonjakan kasus covid-19 dengan jumlah 78 orang per Minggu, 30 Mei 2021. Total ada 1.268 kasus aktif saat ini.
Baca: Waspada! Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Kudus Hampir Penuh
Ruang isolasi di sejumlah rumah sakit di Kudus mulai penuh. Beberapa pasien covid-19 harus dirujuk ke rumah sakit di Kota Kudus, Semarang, dan Salatiga.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengungkap seluruh rumah sakit rujukan covid-19 di Kabupaten Kudus sudah penuh. Dinas Kesehatan Jawa Tengah, meminta kepada seluruh rumah sakit untuk segera menambah jumlah tempat tidur isolasi untuk pasien.
"Okupansi ruang rawat inap telah mencapai 90 persen. Yang paling banyak RSUD Loekmono Hadi dan Rumah Sakit Mardi Rahayu. Maka harus ada relaksasi," kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, di Semarang, Jawa Tengah, Jumat, 28 Mei 2021.
Menurut Yulianto, relaksasi dilakukan dengan cara menambah jumlah tempat tidur isolasi dan menyiagakan rumah sakit-rumah sakit di luar Kabupaten Kudus untuk bisa menerima rujukan pasien covid-19.
Kudus: Lonjakan kasus covid-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, membuat
alat pelindung diri (APD) untuk tenaga kesehatan (nakes) semakin terbatas. Bantuan APD pun mulai berdatangan dari berbagai pihak.
Salah satunya dari Wakil Ketua MPR RI
Lestari Moerdijat yang menyumbangkan 10 ribu baju hazmat. Sumbangan tersebut langsung diterima oleh Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kudus sekaligus Bupati Kudus, Hartopo.
Perwakilan Tim Lestari Moerdijat, Fauzi, mengungkapkan bahwa bantuan APD tersebut merupakan bentuk kepedulian Lestari Moerdijat terhadap nakes di Kudus. Selain baju hazmat, pihaknya akan menyalurkan bantuan berupa masker medis dan kebutuhan untuk penanganan covid-19 lainnya.
Bupati Kudus, Hartopo, mengapresiasi bantuan APD yang diterima. Ia mengakui bahwa peningkatan kasus covid-19 di Kabupaten Kudus membuat persediaan APD untuk nakes makin menipis.
Data Gugus Tugas Penangangan Covid-19 Kudus menyebutkan terjadi lonjakan kasus covid-19 dengan jumlah 78 orang per Minggu, 30 Mei 2021. Total ada 1.268 kasus aktif saat ini.
Baca:
Waspada! Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Kudus Hampir Penuh
Ruang isolasi di sejumlah rumah sakit di Kudus mulai penuh. Beberapa pasien covid-19 harus dirujuk ke rumah sakit di Kota Kudus, Semarang, dan Salatiga.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengungkap seluruh rumah sakit rujukan covid-19 di Kabupaten Kudus sudah penuh. Dinas Kesehatan Jawa Tengah, meminta kepada seluruh rumah sakit untuk segera menambah jumlah tempat tidur isolasi untuk pasien.
"Okupansi ruang rawat inap telah mencapai 90 persen. Yang paling banyak RSUD Loekmono Hadi dan Rumah Sakit Mardi Rahayu. Maka harus ada relaksasi," kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, di Semarang, Jawa Tengah, Jumat, 28 Mei 2021.
Menurut Yulianto, relaksasi dilakukan dengan cara menambah jumlah tempat tidur isolasi dan menyiagakan rumah sakit-rumah sakit di luar Kabupaten Kudus untuk bisa menerima rujukan pasien covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)