Cianjur: Para pengungsi korban gempa Cianjur, Jawa Barat, yang menempati sejumlah tenda pengungsian mulai terjangkit penyakit. Sebagian besar pengungsi mengalami gejala inspeksi saluran pernapasan (ISPA), batuk, flu, dan penyakit kulit.
Salah satu tenaga kesehatan di posko Jagakarsa, Kecamatan Warung Kondang, Rina, mengatakan warga terdampak gempa mulai mengalami sakit sebagian besar yakni lansia, anak-anak, dan balita.
"Saat ini di posko pengungsi ini saja sudah 202 warga yang terserang ISPA. Dengan sebaran penderita paling banyak adalah anak-anak termasuk balita, dan lansia," kata Rina di Cianjur, Selasa, 29 November 2022.
Dia menjelaskan kondisi kesehatan warga yang tinggal ditenda pengungsian diperburuk oleh hujan yang terus mengguyur dan membuat tingkat kekebalan tubuh warga menurun. "Curah hujan tinggi ditambah kekebalan tubuh menurun membuat warga terserang penyakit," jelasnya.
Untuk mengantisipasinya, tim kesehatan mengimbau masyarakat untuk menjaga asupan makan dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Saat ini tim kesehatan posko Jagakarsa sudah membuka posko kesehatan dari Dinkes Kabupaten Sukabumi, kemudian monitoring pengobatan ke tenda, home care, kolaborasi lintas sektor dan rujukan kasus gawat darurat.
Sementara Camat Warung kondang Ali Akbar mengatakan banyak pengungsi di wilayahnya terserang berbagai penyakit. Wilayah Kecamatan Warung kondang, kata Ali, menjadi wilayah pengungsi terdampak bencana gempa yang paling banyak terserang penyakit.
"Dari sekitar 44 ribu warganya yang mengungsi di 552 titik pengungsian, banyak ditemukan warga yang terserang ISPA," jelas Ali.
Ali menjelaskan, pihaknya belum bisa memberikan data pasti terkait jumlah penderitanya, lantaran data masih diperbaharui hingga kini.
Hingga saat ini, para korban Gempa Cianjur masih tinggal di penampungan. Selain karena rumah mereka roboh, warga juga masih takut adanya gempa susulan. (Muhardi)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cianjur: Para pengungsi korban
gempa Cianjur,
Jawa Barat, yang menempati sejumlah tenda pengungsian mulai terjangkit penyakit. Sebagian besar pengungsi mengalami gejala inspeksi saluran pernapasan (
ISPA), batuk, flu, dan penyakit kulit.
Salah satu tenaga kesehatan di posko Jagakarsa, Kecamatan Warung Kondang, Rina, mengatakan warga terdampak gempa mulai mengalami sakit sebagian besar yakni lansia, anak-anak, dan balita.
"Saat ini di posko pengungsi ini saja sudah 202 warga yang terserang ISPA. Dengan sebaran penderita paling banyak adalah anak-anak termasuk balita, dan lansia," kata Rina di Cianjur, Selasa, 29 November 2022.
Dia menjelaskan kondisi kesehatan warga yang tinggal ditenda pengungsian diperburuk oleh hujan yang terus mengguyur dan membuat tingkat kekebalan tubuh warga menurun. "Curah hujan tinggi ditambah kekebalan tubuh menurun membuat warga terserang penyakit," jelasnya.
Untuk mengantisipasinya, tim kesehatan mengimbau masyarakat untuk menjaga asupan makan dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Saat ini tim kesehatan posko Jagakarsa sudah membuka posko kesehatan dari Dinkes Kabupaten Sukabumi, kemudian monitoring pengobatan ke tenda, home care, kolaborasi lintas sektor dan rujukan kasus gawat darurat.
Sementara Camat Warung kondang Ali Akbar mengatakan banyak pengungsi di wilayahnya terserang berbagai penyakit. Wilayah Kecamatan Warung kondang, kata Ali, menjadi wilayah pengungsi terdampak bencana gempa yang paling banyak terserang penyakit.
"Dari sekitar 44 ribu warganya yang mengungsi di 552 titik pengungsian, banyak ditemukan warga yang terserang ISPA," jelas Ali.
Ali menjelaskan, pihaknya belum bisa memberikan data pasti terkait jumlah penderitanya, lantaran data masih diperbaharui hingga kini.
Hingga saat ini, para korban Gempa Cianjur masih tinggal di penampungan. Selain karena rumah mereka roboh, warga juga masih takut adanya gempa susulan. (Muhardi)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)