Jepara: Pemerintah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, menyatakan belum ada wisatawan yang tertahan di Pulau Karimunjawa mengadu kehabisan perbekalan.
"Pemkab Jepara sudah menyiapkan tempat penginapan sementara hingga dapur umum sebagai langkah antisipasi ketika ada wisatawan yang kehabisan perbekalan," kata Camat Karimunjawa Muslikin di Jepara, Selasa, 27 Desember 2022.
Ia mengungkapkan posko pengaduan disiapkan di kantor Kecamatan Karimunjawa. Sedangkan tempat penginapan disediakan 14 kamar dan terdapat aula yang bisa dipakai untuk menampung para wisatawan dengan kapasitas hingga 100 orang.
Jumlah wisatawan di Karimunjawa diperkirakan mencapai 495 orang, termasuk para pekerja yang hendak pulang ke Jepara. Dari jumlah wisatawan tersebut, ada 35 wisatawan asing yang ikut tertahan di Pulau Karimunjawa akibat kapal penyeberangan tidak diizinkan berlayar karena gelombang tinggi.
Upaya lain yang dilakukan Pemkab Jepara, yakni dengan mengajukan surat permohonan deviasi kapal Pelni KM Kelimutu ke Karimunjawa untuk mengangkut wisatawan yang tertahan kepada Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI pada 25 Desember 2022 yang ditandatangani Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta.
Pada 23-31 Desember 2022, dimungkinkan tidak ada kapal penyeberangan yang diizinkan berlayar untuk melayani pelayaran dari Jepara ke Karimunjawa sehingga mengakibatkan ratusan wisatawan tertahan di Karimunjawa.
Dengan keterbatasan kapal yang ada di Jepara, Pemkab Jepara mengajukan permohonan deviasi kapal Pelni KM Kelimutu untuk berlayar ke Karimunjawa mengevakuasi wisatawan yang tertahan. Kapal Pelni juga akan mengirimkan bahan pokok makanan untuk masyarakat Karimunjawa, mengingat kapal tersebut sanggup melewati gelombang yang ada di perairan utara Pulau Jawa.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Jepara: Pemerintah Kabupaten Jepara,
Jawa Tengah, menyatakan belum ada wisatawan yang tertahan di
Pulau Karimunjawa mengadu kehabisan perbekalan.
"Pemkab Jepara sudah menyiapkan tempat penginapan sementara hingga dapur umum sebagai langkah antisipasi ketika ada wisatawan yang kehabisan perbekalan," kata Camat Karimunjawa Muslikin di Jepara, Selasa, 27 Desember 2022.
Ia mengungkapkan posko pengaduan disiapkan di kantor Kecamatan Karimunjawa. Sedangkan tempat penginapan disediakan 14 kamar dan terdapat aula yang bisa dipakai untuk menampung para wisatawan dengan kapasitas hingga 100 orang.
Jumlah wisatawan di Karimunjawa diperkirakan mencapai 495 orang, termasuk para pekerja yang hendak pulang ke Jepara. Dari jumlah wisatawan tersebut, ada 35 wisatawan asing yang ikut tertahan di Pulau Karimunjawa akibat kapal penyeberangan tidak diizinkan berlayar karena
gelombang tinggi.
Upaya lain yang dilakukan Pemkab Jepara, yakni dengan mengajukan surat permohonan deviasi kapal Pelni KM Kelimutu ke Karimunjawa untuk mengangkut wisatawan yang tertahan kepada Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI pada 25 Desember 2022 yang ditandatangani Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta.
Pada 23-31 Desember 2022, dimungkinkan tidak ada kapal penyeberangan yang diizinkan berlayar untuk melayani pelayaran dari Jepara ke Karimunjawa sehingga mengakibatkan ratusan wisatawan tertahan di Karimunjawa.
Dengan keterbatasan kapal yang ada di Jepara, Pemkab Jepara mengajukan permohonan deviasi kapal Pelni KM Kelimutu untuk berlayar ke Karimunjawa mengevakuasi wisatawan yang tertahan. Kapal Pelni juga akan mengirimkan bahan pokok makanan untuk masyarakat Karimunjawa, mengingat kapal tersebut sanggup melewati gelombang yang ada di perairan utara Pulau Jawa.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)