NTT: Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Irjen Pol. Johanis Asadoma membentuk tim khusus untuk menyelidiki penyebab terjadinya kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis minyak tanah di wilayah Nusa Tenggara Timur.
"Kita akan bentuk tim khusus untuk menyelidiki masalah ini karena minyak tanah ini masih sangat diperlukan oleh masyarakat di NTT," kata Johanis di Kupang, Kamis, Kamis, 24 November 2022.
Orang nomor satu di Polda NTT itu mengatakan dirinya akan memanggil Direktur Kriminal Khusus untuk menyelidiki masalah kelangkaan minyak tanah itu. Polda NTT mempunyai satgas pangan yang nantinya kan dimanfaatkan untuk menangani masalah ini.
Kapolda pun mengkhawatirkan jika ada yang memanfaatkan kelangkaan minyak tanah itu untuk kepentingan sendiri.
"Kita akan selidiki jika memang ada yang memanfaatkan momen kelangkaan dengan menaikkan harganya," ucapnya.
Beberapa warga di Kecamatan Alak Kota Kupang mengaku kelangkaan minyak tanah ini sudah terjadi kurang lebih dua pekan terakhir.
"Sudah dua pekan ini susah cari minyak tanah. Giliran ada pasti banyak yang antre sehingga sulit dapat," ucap Gerry.
Tak hanya Gerry, warga di pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Yosep, juga mengaku jika kelangkaan minyak tanah di pulau itu justru sudah terjadi selama satu bulan terakhir.
"Saya sudah coba tanya ke distributor nya di Kota, tetapi katanya sudah sebulan ini belum ada lagi pasokan," ujarYosep.
Ia mengaku 90 persen masyarakat di Pulau Adonara itu masih menggunakan minyak tanah untuk memasak. Sehingga jika tidak ada minyak tanah, masyarakat otomatis hanya mengandalkan kayu.
NTT: Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Irjen Pol. Johanis Asadoma membentuk tim khusus untuk menyelidiki penyebab terjadinya kelangkaan bahan bakar minyak (
BBM) bersubsidi jenis minyak tanah di wilayah
Nusa Tenggara Timur.
"Kita akan bentuk tim khusus untuk menyelidiki masalah ini karena minyak tanah ini masih sangat diperlukan oleh masyarakat di NTT," kata Johanis di Kupang, Kamis, Kamis, 24 November 2022.
Orang nomor satu di Polda NTT itu mengatakan dirinya akan memanggil Direktur Kriminal Khusus untuk menyelidiki masalah kelangkaan minyak tanah itu. Polda NTT mempunyai satgas pangan yang nantinya kan dimanfaatkan untuk menangani masalah ini.
Kapolda pun mengkhawatirkan jika ada yang memanfaatkan kelangkaan minyak tanah itu untuk kepentingan sendiri.
"Kita akan selidiki jika memang ada yang memanfaatkan momen kelangkaan dengan menaikkan harganya," ucapnya.
Beberapa warga di Kecamatan Alak Kota Kupang mengaku kelangkaan minyak tanah ini sudah terjadi kurang lebih dua pekan terakhir.
"Sudah dua pekan ini susah cari minyak tanah. Giliran ada pasti banyak yang antre sehingga sulit dapat," ucap Gerry.
Tak hanya Gerry, warga di pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Yosep, juga mengaku jika kelangkaan minyak tanah di pulau itu justru sudah terjadi selama satu bulan terakhir.
"Saya sudah coba tanya ke distributor nya di Kota, tetapi katanya sudah sebulan ini belum ada lagi pasokan," ujarYosep.
Ia mengaku 90 persen masyarakat di Pulau Adonara itu masih menggunakan minyak tanah untuk memasak. Sehingga jika tidak ada minyak tanah, masyarakat otomatis hanya mengandalkan kayu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)