Ancaman Gelombang Hingga 9 Meter, Nelayan di Natuna Terpaksa Tak Melaut
Antara • 28 Januari 2023 14:21
Kepri: Nelayan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, tidak bisa melaut karena kondisi cuaca ekstrem dengan potensi gelombang tinggi mencapai sembilan meter di laut Natuna.
"Saat ini, kami sudah mengimbau ke nelayan agar tidak turun ke laut dengan kondisi cuaca yang sangat ekstrim minggu-minggu ini," kata Ketua Nelayan Lubuk Lumbang, Ranai, Herman di Natuna, Sabtu, 28 Januari 2023.
Ia juga telah memastikan seluruh anggotanya tidak ada yang pergi melaut dalam beberapa hari terakhir sambil menunggu kondisi laut sekitar Kepulauan Natuna membaik.
"Saat ini posisi nelayan kita di daratan semuanya," kata Herman.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorlogi kelas III Ranai, Natuna telah mengeluarkan surat peringatan dini kewaspadaan angin kencang dan gelombang tinggi selama dua hari dimulai tanggal 28 hingga 30 Januari 2023.
Berdasarkan surat peringatan yang dikeluarkan, tinggi gelombang mencapai enam hingga sembilan meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, Provinsi Kepulauan Riau.
BMKG meminta warga setempat dan para pelaut untuk memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran, terutama perahu nelayan harus mewaspadai kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang melebihi 1,25 meter.
Sementara, untuk jenis Kapal Tongkang waspada dengan perhatikan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang melebihi 1,5 meter serta Kapal Ferry waspada kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang melebihi 2,5 meter.
Sedangkan untuk kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar perlu diperhatikan jika kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang melebihi 4 meter. BMKG juga mengingatkan kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Kepri: Nelayan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, tidak bisa melaut karena kondisi cuaca ekstrem dengan potensi gelombang tinggi mencapai sembilan meter di laut Natuna.
"Saat ini, kami sudah mengimbau ke nelayan agar tidak turun ke laut dengan kondisi cuaca yang sangat ekstrim minggu-minggu ini," kata Ketua Nelayan Lubuk Lumbang, Ranai, Herman di Natuna, Sabtu, 28 Januari 2023.
Ia juga telah memastikan seluruh anggotanya tidak ada yang pergi melaut dalam beberapa hari terakhir sambil menunggu kondisi laut sekitar Kepulauan Natuna membaik.
"Saat ini posisi nelayan kita di daratan semuanya," kata Herman.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorlogi kelas III Ranai, Natuna telah mengeluarkan surat peringatan dini kewaspadaan angin kencang dan gelombang tinggi selama dua hari dimulai tanggal 28 hingga 30 Januari 2023.
Berdasarkan surat peringatan yang dikeluarkan, tinggi gelombang mencapai enam hingga sembilan meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, Provinsi Kepulauan Riau.
BMKG meminta warga setempat dan para pelaut untuk memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran, terutama perahu nelayan harus mewaspadai kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang melebihi 1,25 meter.
Sementara, untuk jenis Kapal Tongkang waspada dengan perhatikan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang melebihi 1,5 meter serta Kapal Ferry waspada kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang melebihi 2,5 meter.
Sedangkan untuk kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar perlu diperhatikan jika kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang melebihi 4 meter. BMKG juga mengingatkan kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)